Mengapa Dibaptis Roh Kudus? (Bag.2)

Teks Pembacaan: KISAH 1:6-8; 2:1-4. 

Yesus mengatakan kepada murid-murid supaya mereka jangan meninggalkan Yerusalem sampai mereka dibaptis dan dipenuhi oleh Roh Kudus. Mengapa mereka harus dibatis dan dipenuhi oleh Roh Kudus? Supaya mereka dapat menjadi saksi yang efektif di tangan Tuhan.

Minggu lalu kita sudah merenungkan bersama bahwa setelah para murid dibaptis dan dipenuhi oleh Roh Kudus, mereka menjadi saksi yang efektif dengan berani memberitakan Injil, memberitakan Firman Allah dengan penuh kuasa sehingga 3000 dan 5000 orang bertobat, mereka melakukan perbuatan-perbuatan mukjizat.

Pada saat ini kita akan meneruskan kembali: Bagaimana para murid setelah dibaptis oleh Roh Kudus dapat menjadi saksi yang efektif?

1.    Roh Kudus memampukan mereka untuk hidup saling berbagi, Kis.2:44-45; 4:32,34-35

Orang yang suka berbagi paling gampang untuk mempengaruhi orang. Tapi orang yang tidak suka berbagi, orang tidak ada yang dekat dengan orang itu dan sudah pasti hidupnya berpengaruh.
Iblis bahkan tahu hal ini, sehingga iblis beruasaha mempengaruhi orang itu untuk tetap kikir sehingga hidupnya tidak berdampak.

Berbagi, merupakan jembatan untuk membangun hubungan dengan orang-orang yang belum percaya. Setelah hubungan terbangun melalui “jembatan berbagi” kita bisa pada waktu nya Tuhan memberitakan injil.

Berbagi, juga merupakan salah satu penguatan terhadap sesama orang percaya. Sesama orang percaya dalam perkumpulan itu merasakan hubungan kekeluargaan ketika prinsip saling berbagi diterapkan.
Hal ini dapat dilihat ketika terjadi sungut-sungut diantara orang-orang Yahudi Yunani berkaitan dengan terabaikannya mereka dalam hal membagi. Dan ketika hal itu ditanggulangi maka kemudian ada dampak yang sangat besar, Kis. 6:1-7

Melalui kehidupan yang berbagi kehidupan kita semakin berdampak. Coba perhatikan kehidupan orang-orang yang suka berbagi dengan orang yang tidak suka berbagi, pastinya orang yang suka berbagi kehidupannya lebih berdampak dari pada orang yg tidak suka berbagi.

Gereja yang suka berbagi juga membuat gereja itu berdampak. Bandingkan gereja di Makedonia dan Jemaat di Korintus. Walau jemaat di Makedonia miskin tetap mereka rela membagi bahkan melampau kemampuan mereka. Jemaat di Korintus, walau kaya tetapi sukar memberi itu sebabnya Paulus mendorong mereka untuk menuntaskan pelayanan kasih terhadap jemaat di Yerusalem, 2 Kor. 8:1-7; 2 Kor. 9:1-5.

Mengapa ada gereja yang diresolusi dan ada yang tidak? Salah satu jawabannya karena mereka tidak suka berbagi sehingga tidak berdampak dan karena tidak berdampak untuk apa gereja itu ada disitu, makanya diresolusi.

Ketika Roh Kudus membaptis dan memenuhi para murid dan orang percaya, mereka dimampukan untuk berbagi, contoh nya Baranabas,  Kis. 4:36. Ini salah satu penyebab mengapa semua orang menyukai kumpulan orang percaya (berdampak), Kis. 2:47b.

Yesus membagi kehidupanNya (nyawaNya) sehingga banyak yang percaya kepadaNya (berdampak).
Kalau ada diantara kita yang cukup pelit, pelit harta, pelit ide, pelit tenaga, pelit waktu, berdoa supaya Roh Kudus membatis dan memenuhi kita sehingga kita dimampukan menjadi orang yang suka berbagi dan pada akhirnya berbagi merupakan gaya hidup.

2.    Roh Kudus akan menolong kita mengenali atau mengetahui apakah seseorang berdusta atau tidak melalui penghukuman, Kis. 5:1-11

Petrus oleh pertolongan Roh Kudus dimampukan untuk mengenali bahwa Ananias dan Safira telah berbohong dan mencobai Roh Kudus. Sebagai akibatnya kedua suami istri itu mati dihadapan orang banyak.

Itu mengakibatkan rasa takut dan hormat kepada Tuhan baik diantara orang percaya dan juga dantara orang tidak percaya. Hal ini membuat para murid menjadi saksi yang sangat efektif.
Orang percaya pada masa kini juga dimungkinkan mengalami hal yang sama supaya menjadi saksi yang efektif.

Kesimpulan:

Jadi hari ini kita telah belajar dua hal lagi tentang mengapa kita dibaptis Roh Kudus.
1. Roh Kudus memampukan kita untuk hidup saling berbagi, Kis.2:44-45; 4:32,34-35
2. Roh Kudus akan menolong kita mengenali atau mengetahui apakah seseorang berdusta atau tidak melalui penghukuman, Kis. 5:1-11




  
Sumber:
- Khotbah Pdt. Dias Pora Padang, M.Th dalam Kebaktian Umum GSJA Kemuliaan Kebon Kosong pada hari Minggu, 15 Juni 2014.
- Warta Komsel GSJA Kemuliaan Kebon Kosong.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.