Sukacita Natal (Lukas 2:8-20)

Tidak seperti biasanya, setelah para gembala kembali dari Betlehem,  pada waktu  itu, mereka memuji dan memuliakan Tuhan dengan penuh sukacita. Biasanya raut wajah mereka begitu menggambarkan betapa kerasnya hidup mereka, para gembala adalah orang-orang yang tersisih ditengah masyarakat pada waktu itu, pekerjaan mereka membuat mereka menjadi warga yang terasing, jauh dari masyarakat sosial pada waktu itu.

Mengapa mereka bersukacita? Apa yang telah terjadi? Apa yang telah mereka lihat?

Jawabannya adalah: Karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan oleh malaikat Tuhan kepada mereka.
   
Pada saat ini kita akan merenungkan bersama apa yang didengar dan dilihat oleh para gembala sehingga mereka bersuka cita

I)    Apa yang para gembala dengar dari  malaikat Tuhan? Lihat dan baca Lukas 2:8-12.

1.    Malaikat Tuhan memberitakan kesukaan besar untuk seluruh bangsa dan juga kepada para gembala.

Kesukaan besar tersebut yaitu telah lahir bagimu (para gembala) Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan. Selanjutnya malaikat Tuhan memberitahukan dimana Anak itu lahir dan tandanya.    

Mengapa disebut kesukaan besar untuk seluruh bangsa? Karna Juruselamat (satu-satunya yang dapat menyelalmatkan) telah lahir.

Apa yang terjadi dengan seluruh bangsa sehingga perlu Juruselamat? Jawabannya kita lihat di dalam Yes. 60:2; Rm 3:10-18,23 dan sebagai akibatnya lihat di dalam Rm. 6:23.

Ungkapan “untuk seluruh bangsa...” dan “bagimu” menjelaskan bahwa setiap bangsa dan setiap orang dari latar belakang apapun termasuk seorang gembala dapat mengalami kesukaan besar itu.

Walau kita telah percaya Yesus, kita tetap membutuhkan Dia, karena ada banyak hal yang terjadi di dalam hidup kita yang membutuhkan pertolonganNya.

2.    Para gembala mendengar sejumlah bala tentara sorga memuji Allah, ay. 13-14

Seharusnya setiap kita yang telah mengalami kesukaan besar itu senantiasa memuji Allah. Lihat isi dari pujian para bala tentara sorga itu.

Bagaimana kita “mewujudkan” pujian kita kepada Allah? Kita dapat mewujudkannya dengan cara: Rm.10:14-15

II)    Apa yang dilhat para gembala ketika mereka ke Betlehem?


1.    Para gembala melihat bayi yang dibungkus dengan lampin sedang berbaring di dalam palungan seperti yang dikatakan oleh Malaikat Tuhan, ay.12,16-17.

Ini menjelaskan atau menegaskan bahwa Malaikat Tuhan tidak bohong. Karena Malaikat Tuhan membawa pesan Allah, maka dapat dikatakan juga bahwa Allah tidak berbohong. Kalau Allah berfirman maka pasti Ia akan menepati firmanNya. Mengapa? Karena Ia Allah yang Maha Kuasa dan sanggup atau berkuasa untuk menggenapi atau melakukan FirmanNya.

2.    Mengapa dibungkus dengan lampin dan dibaringkan dalam palungan?

a.    Lampin merupakan popok bayi atau kain yang dililitkan untuk membungkus seorang bayi supaya tidak kedingian dan terasa hangat. Ini merupakan wujud perlindungan dari orang tua terhadap bayi dari udara dingin.

Ini gambaran mengenai Tuhan Yesus senantiasa melindungi kita dari segala serangan jahat orang dan serangan jahat roh jahat.

b.    Palungan – Disebutkan bahwa bayi Yesus dibaringkan di dalam palungan. Palungan merupakan tempat makanan para domba atau ternak.

Ini gambaran bahwa Yesus itu adalah roti hidup bagi setiap orang. Dan kalau kita makan roti hidup (terima Yesus) maka kita akan hidup selamanya, Yoh. 6:48-51.

Tugas kita sebagai orang percaya pada masa kini memberitakan Sang Roti Hidup itu supaya semakin banyak orang yang akan memakanNya (menerimaNya) sehingga mereka hidup selama-lamanya.

Kesimpulan:

Sukacita natal terjadi karena kita mendengar kabar kesukaan besar untuk seluruh bangsa dan memuji Allah. Sukacita natal terjadi karena kita melihat janji Tuhan ditepati dan melihat perlindungan Tuhan atas hidup kita.



Sumber:
- Khotbah Pdt. Dias Pora Padang di Kebaktian Umum Pagi dan Malam hari Minggu, 30 November 2014
- Warta Gereja GSJA Kemuliaan Kebon Kosong Jakarta

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.