3 Hal Harus Diperhatikan Saat Kita Bersaksi Supaya Orang Terima Yesus

Kita dipanggil menjadi saksi Kristus. Jadi tugas kita adalah bersaksi supaya orang lain menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Beberapa 3 hal ini harus kita perhatikan saat kita bersaksi:
Pertama, kita membutuhkan kuasa dari luar diri kita. Kita sendiri tidak mampu menobatkan orang dari ikatan dosa kepada Sang Juruselamat. Itu adalah pekerjaan Tuhan melalui karya Roh Kudus. Kita harus mengandalkan kuasa ROh Kudus. Alkitab berkata, "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" (Kisah 1:8). Roh Kudus lah penolong dan penuntun kita untuk bersaksi. Sebagai contoh, Filipus, seorang yang terkenal baik, penuh Roh dan hikmat. (Kisah 6:3). Dia telah berhasil melayani di Samaria, lalu dituntun Tuhan pergi ke Gaza (Kisah 8:26). Ternyata, ada seorang pejabat tinggi Etiopia telah pergi ke Yerusalem untuk beribadah dan sedang dalam perjalanan pulang dalam keretanya, "Lalu kata Roh kepada Filipus: *Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu* (Kisah 8:29). Dalam kedaulatanNya, Allah mengatur sehingga orang yang didekatinya itu memiliki bagian Alkitab tertentu. Bagian tersebut adalah Yesaya 53 (Yes 53:1-12), yang melukiskan Yesus sebagai Domba korban atau peng- angkut dosa. Bertolak dari nas itu, Filipus "memberitakan Injil Yesus kepadanya" (Kisah 8:35). Sebagaimana Filipus mampu membimbing orang Etiopia itu kepada Yesus Kristus, karena mengandalkan tuntunan Roh Kudus. Kita juga harus mengandalkan Roh Kudus untuk bersaksi kepada orang lain.

Kedua, kesaksian hidup kita merupakan bagian penting dari isi kesaksian kita. Karena kita adalah ciptaan baru, kita perlu menyatakan iman kita melalui kelakuan kita. Yesus berkata,"..hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga" (Matius 5:16). Jadi pribadi kita harus memperlihatkan Kristus dan menarik orang datang kepadaNya. Ini tidak berarti bahwa kita harus sempurna dulu sebelum kita dapat bersaksi. Sudah tentu kita akan berulang kali tersandung, sementara belajar berjalan. Tetapi, Allah mengampuni dosa-dosa kita dan membantu kita berdiri kembali. Kita bisa dijadikan alat yang suci dan berguna, melalui pengakuan dosa. Hidup kita yang diubahkan itu memiliki daya tarik kepada Kristus.

Ketiga, adalah menanamkan benih Firman Tuhan. Seperti Filipus dalam Kisah 8:29-35, kita juga haruslah  meng- arahkan orang kepada Firman Tuhan. Alkitab berkata, "Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh Firman Allah, yang hidup dan yang kekal" (1Petrus 1:23). Bila benih, yaitu Firman Allah, ditanamkan di dalam hati yang telah siap, ia akan menghasilkan buah hidup yang kekal.

Jadi bersaksilah mengandalkan Roh Kudus dan jadikanlah hidup kita sebagai bagian penting dari kesaksian, dan tanamkan Firman Tuhan kepada orang. Selamat bersaksi...!

(EDP)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.