Menggunakan Alkitab Dalam Bersaksi

Segi lain dari kehidupan Kristus yang dinyatakan dengan jelas kepada murid-murid-Nya adalah pentingnya Alkitab dan cara pemakaiannya. Ini tampak jelas dalam hal Ia berbakti dan memenangkan jiwa-jiwa. Tidak jarang Ia menyediakan waktu khusus untuk menerangkan arti beberapa nas Alkitab kepada murid-murid-Nya. Dalam setiap percakapan Ia selalu menggunakan Alkitab. 

Dalam keempat Injil, Yesus telah mengutip paling sedikit enam puluh enam ayat Perjanjian Lama dalam percakapan-Nya dengan murid-murid-Nya. Ini belum terhitung percakapan-Nya dengan orang lain, di mana Ia memakai kurang lebih sembilan puluh ayat Perjanjian Lama.

Semua ini menunjukkan kepada murid-murid-Nya bahwa dalam kehidupan mereka, mereka juga HARUS mengetahui dan menggunakan Alkitab. Yesus sering memperlihatkan kepada mereka bagaimana cara menerangkan nas Alkitab serta menggunakannya, sehingga paling tidak, mereka mengerti hal ini, dan dapat menerapkannya.

Selanjutnya, kemampuan Yesus dalam mengingat ayat-ayat Perjanjian Lama dengan begitu luas pasti telah mengesankan kepada murid-murid-Nya mengenai perlu-Nya menghafalkan ayat Alkitab, dan menjadikan sumber keterangan.

Ia tidak pernah meragukan kuasa dan kesaksian firman Allah, karena Ia tahu bahwa Alkitab itu diilhami oleh Roh Kudus (Mat 22:43; Mar 12:36).  Bagi-Nya ayat-ayat yang ditulis adalah "firman Allah" (Mat 15:6; Mar 7:13; Yoh 10:35; bd Luk 8:12).

Memang dalam arti yang khusus, firman ini adalah perkataan-Nya sendiri yang telah ditafsirkan dan diperjelas (misalnya, Mat 5:21-22, 27-28), sebagaimana dinyatakan-Nya, "Kitab-Kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku" (Yoh 5:39; bandingkan dengan Mat 5:17-18).

Dengan menyadari hal ini, Dia menyadari sepenuhnya bahwa kehidupan-Nya adalah penggenapan firman itu, dan sering Ia meminta murid- murid-Nya agar mereka memperhatikan hal itu (Mat 5:18; 8:17; 13:14; 26:54, 56; Mar 14:49; Luk 4:21; 21:22; Yoh  13:18; 15:25; 17:21). Tidak mengherankan bahwa Yesus mempergunakan firman yang telah tersedia mengenai pengetahuan yang tertentu ini dalam pekerjaan-Nya.

Inilah makanan rohani yang mengenyangkan jiwa-Nya (Mat 4:4), dan yang menguatkan Dia dalam melawan pencobaan (Mat 4:4, 7, 10; 12:3; Luk 4:4,8,12). Tetapi, yang lebih penting, firman itu merupakan Buku Pedoman- Nya untuk mengajar orang banyak, ataupun secara pribadi mengenai kebenaran yang kekal tentang Allah (misalnya, Luk 4:17-21; 24:27,32,44-45).

Untuk memenangkan jiwa bagi Tuhan, kita harus belajar seperti Yesus. Gunakan firman Allah untuk bersaksi supaya kebenaran firman memerdekakan orang yang mendengarnya.

Mintalah tuntunan Roh Kudus setiap kali membaca Alkitab, hafalkan ayat-ayat yang akan kita tekankan dan bagikan berkat perenungan firman kepada orang lain dengan penuh antusias.

Haleluya...!

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.