TUJUAN YESUS RELA MATI DI KAYU SALIB

Pada peringatan Jumaat Agung tahun lalu kita telah belajar mengenai tiga alasan mengapa Yesus rela mati di kayu salib, yaitu:
1. Untuk menanggung murka Allah,
2. Untuk menunjukkan kekayaan kasih Allah bagi orang berdosa,
3. Untuk menunjukkan kekayaan anugerah Allah bagi orang berdosa

Pada saat ini kita akan belajar mengenai tujuannya Yesus rela mati di kayu salib:

1. UNTUK PENGAMPUNAN DOSA-DOSA KITA, Ef. 1:7; Mat. 26:28
Ketika kita mengampuni utang atau pelanggaran atau kesalahan seseorang, kita tidak lagi menuntut pembayaran, semuanya sudah beres atau selesai ketika kita memberikan pengampunan bagi orang tersebut. Jika masih ada pembayaran yang dituntut maka itu bukanlah pengampunan. Itulah yang dilakukan Allah bagi kita ketika kita percaya kepada Yesus Kristus; yaitu dosa kita diampuni artinya kita tidak lagi dikenakan tuntutan apapun atas perbuatan dosa kita.

Tetapi kemudian muncul masalah. Dimana keadilan Allah? Bukankah Allah itu adil? Sebagai Allah yang adil, tentunya Ia harus menghukum kita karena perbuatan dosa kita dan sebaliknya Allah memberkati kita ketika kita tidak berbuat dosa. Allah tetap Allah yang adil. Tuntutan terhadap keadailan Allah atas perbuatan dosa kita terlunaskan atau terbayar melalaui kematian Kristus di Kayu salib.

Jadi Kristus telah menanggung semua tuntutan dari perbuatan dosa kita dengan darah-Nya sendiri, Kis. 10:43; Yes. 43:25; Mz. 103:12. Jadi ketika Paulus berkata: “Di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan (Ef. 1:7),” Paulus sedang mengatakan bahwa semua akibat dosa dan perbuatan dosa kita telah ditanggungkan kepada Kristus di dalam kematiaan-Nya di kayu salib dan kita bebas dari tuntutan dosa.

Untuk itu marilah kita menaikkan syukur senantiasa kepada Tuhan Yesus atas pengorbanan-Nya untuk pengampunan dosa-dosa kita.

2. UNTUK MEMBEBASKAN KITA DARI PENGHUKUMAN ALLAH, Rm. 8:1-4
Kematian Kristus di Kayu salib bertujuan untuk pengampunan terhadap dosa-dosa kita, jadi kita tidak perlu membayar apapun untuk membebaskan kita dari dosa kita, karena Kristus telah membayarnya dengan lunas.

Sekarang, setiap orang yang telah ada di dalam Kristus Yesus bebas dari murka dan hukuman Allah karena telah dibayar oleh darah dan kematian Kristus, dan sebagai gantinya kita hidup di dalam anugerah Allah.

Jadi di mana saja kita ada dan kemana saja kita pergi kita hidup di dalam anugerah Allah melalui Kristus Yesus.

3. UNTUK MENJADIKAN SETIAP KITA YG PERCAYA KEPADA-NYA MENJADI ANAK-ANAK ALLAH, Yoh 1:12-13
Kematian Kristus di kayu salib bukan saja mengampuni dosa-dosa kita, bukan saja membebaskan kita dari penghukuman Allah tetapi juga menjadikan kita anak-anak Allah dan Allah menjadi Bapa kita, Rm. 8:14-16.

Selanjutnya, sebagai anak Allah di dalam Kristus Yesus, kita adalah ahli waris yang berhak menerima janji-janji Allah bersama dengan Kristus, Rm. 8:17. Itu terjadi ketika kita percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan Juruselamat kita secara PRIBADI, Yoh. 1:12

4. UNTUK MENYENANGKAN BAPANYA YANG DI SORGA, Yes. 53:10; Ef. 5:2
Ketika bangsa Israel mempersembahkan korban berupa hewan sebagai korban penebusan dosa mereka, hal itu menyenangkan hati Tuhan. Demikian juga ketika Yesus mengorbankan diri-Nya sendiri sebagai korban untuk menebus dosa-dosa manusia yang percaya kepada-Nya, itu harum dan menyenangkan hati Allah.

Yesus tidak terpaksa untuk mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Bapa tidak terpaksa untuk mengampuni manusia yang berdosa. Bapa sorgawi telah merencanakan karya penyelamatan terhadap manusia yang telah jatuh di dalam lumpur dosa melalui Kristus Yesus bahkan sebelum penciptaan, ketika Allah merencanakan sejarah dunia, 2 Tim. 1:9. Allah Bapa merencanakan supaya Kristus ada di dalam rencana penyelamatan tersebut. Ini dinubuatkan di Perjanjian Lama, Yes. 53:4,6,10. Yesus Kristus mengetahui renacana Bapa sorgawi bagi diri-Nya dan kemudian menggenapi rencana Bapa sorgawi tersebut dengan rela, itu sebabnya kematian Kristus di Kayu salib menyenangkan hati Bapa di sorga.

Mari kita senantiasa menyengkan hati Bapa sorgawi dengan cara menggenapai rencana Allah bagi hidup kita.

5. UNTUK BELAJAR TAAT, Ibr. 5:8; Flp. 2:8
Penderitaan dan kematian Kristus di kayu salib merupakan wujud ketaatan-Nya kepada kehendak Bapa-Nya yang di sorga. Dan sebagai akibatnya Bapa sorgawi sangat memuliakan Kristus.

Ketika kita mau taat kepada kehendak Bapa walaupun mungkin kita harus menderita, maka Allah akan memberkati kita dengan luar biasa.

Kesimpulan:
Tujuan Yesus rela mati di kayu salib adalah:
1. UNTUK PENGAMPUNAN DOSA-DOSA KITA
2. UNTUK MEMBEBASKAN KITA DARI PENGHUKUMAN ALLAH
3. UNTUK MENJADIKAN SETIAP KITA YG PERCAYA KEPADA-NYA MENJADI ANAK-ANAK ALLAH
4. UNTUK MENYENANGKAN BAPANYA YANG DI SORGA
5. UNTUK BELAJAR TAAT

2 komentar:

  1. Saya ingin bertanya ttng poin ke 6 UNTUK BELAJAR TAAT..
    untuk apa yesus belajar taat..??
    Bukankah dia sndri adalah allah mnurut keyakinan nasrani..
    Lalu dia belajar taat untuk taat ke siapa.??
    Bukankaj dialaha yg tertinggi karna dialah allah itu sndri..

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.