MENGUBAH PENCOBAAN MENJADI KEMENANGAN

Yakobus 1 : 1 – 12


Kita tidak dpt menyangkal bahwa realita yang kita hadapi sebagai orang Kristen ternyata hidup itu penuh perjuangan. Dan kita harus memenangkannya sebab Allah telah menjamin kemenaangan itu. Yang menjadi persoalan adalah bagaimana kemenangan itu bisa terwujud dalam hidup kita.

gsja kemuliaan, menang, pencobaan, kemenanganNats yg kita baca adalah sebuah nats yang membuat darah kita bisa mendidih, kenapa tidak, kita di suruh untuk mengang gap kebahagiaan jika kita ada dalam sebuah masalah, sebuah persoalan. Berbahagia kalau semua berjalan baik itu sangatlah wajar dan bisa terjadi kapan saja. Tapi kalau di suruh berbaha
gia disaat kita sakit, tertimpa masalah ekonomi, pekerjaan dsb.

Bagaimana kita dapat berbahagia dalam kondisi seperti ini?

3 cara bagaimana kita bisa mengubah sebuah pencobaan menjadi kemenangan:


1. Anggaplah pencobaan itu menjadi sebuah kebahagiaan :
Ada dua sumber pencobaan-persoalan dalam hidup manusia:
1. pencobaan yang diakibatkan oleh diri kita sendiri – karena kesalahan / dosa kita (ay 14)
2. pencobaan yang Tuhan ijinkan terjadi (ingat Ayub)

Ada alasan mengapa Tuhan menyuruh agar kita dapat menganggap pencobaan sebagai suatu kebahagiaan? karena persoalan hidup menjadi sebuah sarana membuat kita matang secara rohani (3-4) Matang dalam hal ini berarti memiliki hubungan yg benar. Sebuah kualitas hubungan yang luar biasa, dimana kematangannya terlihat ketika persoalan hidup datang, kita tetap dapat mengasihi Tuhan, tetap murni dan tetap kuat. Hanya ketika kita berada dalam situasi sulit, Tuhan dapat melihat apakah kita sungguh-sungguh mengasihiNya atau kita Cuma OMDO (omong doang).

Bukan berarti Tuhan tidak melihat hati kita, tapi justru karena manusia banyak kali lupa akan omongannya, maka Tuhan mempergunakan kesempatan itu untuk melatih iman kita menjadi iman yang bukan Cuma OMDO, tapi iman yang benar- benar murni dari keseluruhan hidup kita.
- Ingat Allah tidak pernah mencobai siapapun, (ay 13)

2. Cara kedua mengubah persoalan menjadi kemenangan adalah menghadapi persoalan hidup itu dgn hikmat Tuhan (5)
Ketika kita bisa menganggap persoalan menjadi kebahagiaan karena kita menjadi matang secara rohani, bukan berarti perso alan selesai, persoalan masih tetap ada dan masih akan terus mendampingi hari-hari kita seperti sebuah banyang2 yang tidak pernah lepas dari hidup kita. Itu sebabnya kita perlu hikmat Tuhan untuk mengatasi semua persoalan itu.

Hikmat dalam hal ini artinya adalah kemampuan rohani seseorang untuk dapat melihat, menilai hidup dgn berbagai permasalahannya dari sudut pandang Ilahi, dan memilih untuk melakukan segala sesuatu sesuai kehendak Tuhan. Ingalah kisah Yusuf (Kej 50). Hikmat ini hanya kita dapatkan ketika kita tetap haus akan kebenaran yaitu Firman Allah

3. Menyadari bahwa persoalan hidup bisa menentukan seseorang akan ditinggikan atau bahkan direndahkan atau diabaikan Tuhan (9-11)
Dalam ayat ini ada dua persoalan yang menjadi persoalan utama yang selalu diperebutkan manusia selama ada di bumi yaitu ; menjadi kaya atau menjadi miskin. Kata kaya dalam ayat ini menjelaskan kaya yang sebenarnya yaitu memiliki hal-hal material, namun kata rendah dalam ayat ini dalam bahasa Yunani nya adalah Ptocos yang memiliki pengertian miskin. Miskin dengan kata lain tidak memiliki apa-apa.

Tahukah saudara bahwa KItab ini ditujukan kepada kedua belas suku yang ada diperantauan yang punya latar belakang pemikiran bahwa kalau seseorang kaya, itu berarti mereka berkenan kepada Tuhan, sebaliknya jika kedapatan miskin berarti Tuhan tidak berkenan kepadanya atau dia tidak berkenan kepada Tuhan, Tapi kenyataan menyatakan bahwa tidak semua mereka yang kaya adalah orang yang berkenan kepada Tuhan, justru kekuatan itu atau kekayaan itu membuat mereka menjadi jauh dari Tuhan, mereka sudah tidak lagi berharap dan mengandalkan Tuhan. (band: Yer 17 : 2- 5)

Jadi inti dari pesan ayat 9-11 adalah bagaimana sikap hati kita ketika kita mengadapi persoalan hidup ini, tentang makanan, minuman, jabatan, kekayaan atau kemiskinan, apakah dalam semua kondisi itu kita tetap berharap dan bersandar kepada Tuhan.

Ketika kita diperhadapkan pada persolan hidup akan hal-hal materi, sebenarnya itu kesempatan bagi Tuhan melihat kita bisa dipromosikan, bisa ditinggikan atau malah akan direndahkan, atau dibaikan. Akan ditinggikan karena akan mengandalkan Tuhan ( Yer 17:7) Dan akan direndahkan karena mengandalkan kekuatan manusia (Yer 17:5)

Kesimpulan :
Sungguh persoalan hidup membawa kebahagiaan bagi kita karena kita telah mengubahnya menjadi sebuah kebahagiaan dengan cara :
1. Anggaplah pencobaan itu menjadi sebuah kebahagiaan :
2. Hadapi persoalan hidup itu dgn hikmat Tuhan
3. Sadari bahwa persoalan hidup bisa menentukan seseorang akan ditinggikan atau direndahkan oleh Tuhan


Sumber: Khotbah Kebaktian Raya, 28 Maret 2010, Oleh: Pdt. Jonner Sirait, M.A

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.