HIDUP YANG MENYENANGKAN HATI TUHAN – BELAJAR DARI BOAS ( RUT 2:1-16 )

Boas merupakan sanak Naomi dari suaminya Elimelekh yang merupakan salah satu yang wajib untuk menebus Naomi. Artinya yang bisa membeli tanah kepunyaan dari Elimelekh dan keturunannya juga termasuk istri dari kerebatnya itu jika suaminya sudah meninggal dalam hal ini seperti Rut.

Boas pada akhirnya menebus tanah kepunyaan Elimelekh dan juga Ruth kemudian diambil oleh Boas menjadi istrinya. Nama Boas merupakan kakek Daud dan termasuk di dalam daftar silsilah keturunan Yesus.

Jika kita membaca kisah Boas dari kitab Rut, kita dapat menyimpulkan bahwa Boas seorang yang hidupnya menyenangkan hati Tuhan.

Beberapa fakta yang mendukung bahwa Boas merupakan seorang yang menyenangkan hati Tuhan:



1. Hidup rendah hati, Rut 2:1

Walau kaya atau berhasil dalam finansial tetapi ia tidak sombong, Rut 2:1,4

Rut 2:1 Naomi itu mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas. 4 Lalu datanglah Boas dari Betlehem. Ia berkata kepada penyabit-penyabit itu: "TUHAN kiranya menyertai kamu." Jawab mereka kepadanya: "TUHAN kiranya memberkati tuan!"
Itu sebabnya Boas disebut seorang yang menyenangkan hati Tuhan.

Biar kita juga belajar spt Boas, walau sudah diberkati tetapi tetap rendah hati.

2. Tidak memandang rendah orang

Boas walau kaya atau berhasil, ia menghargai para karyawannya dengan menyapa “Tuhan menyertai kamu,” Rut 2:4

Boas menghormati Rut orang Moab dengan tidak berlaku kasar terhadap Rut. Bagi bangsa Israel, orang Moab adalah orang kafir, tetapi Boas tetap menghargai, Rut 2:5-9

Rut 2:5
Lalu kata Boas kepada bujangnya yang mengawasi penyabit-penyabit itu: "Dari manakah perempuan ini?" 6 Bujang yang mengawasi penyabit-penyabit itu menjawab: "Dia adalah seorang perempuan Moab, dia pulang bersama-sama dengan Naomi dari daerah Moab. 7 Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketikapun ia tidak berhenti." 8 Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku! Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerja perempuan. 9 Lihat saja ke ladang yang sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang. Sebab aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan minumlah air yang dicedok oleh pengerja-pengerja itu."

Itu sebabnya Boas seorang yang menyenangkan hati Tuhan.

Mari kita belajar seperti Boas, hidup menyenangkan hati Tuhan, walau sukses dalam pendidikan, dalam ekonomi dll, tetapi tidak memandang rendah orang lain.

3. Tidak menghakimi, Rut 2:5,6,10-12

5 Lalu kata Boas kepada bujangnya yang mengawasi penyabit-penyabit itu: "Dari manakah perempuan ini?"
6 Bujang yang mengawasi penyabit-penyabit itu menjawab: "Dia adalah seorang perempuan Moab, dia pulang bersama-sama dengan Naomi dari daerah Moab.
10 Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata kepadanya: "Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing?"
11 Boas menjawab: "Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah suamimu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau kenal.
12 TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung."

Ketika Boas mengetahui bahwa Rut merupakan anak mantu dari Naomi, istri Elimelekh yang sudah meninggal di tanah Moab, dan kedua anak Naomi pun sudah meninggal di tanah Moab, Boas tidak menghakimi Naomi dan Rut.

Yesus juga tidak menghakimi perempuan yang kedapatan berzinah dan kemudian diseret kehadapan Yesus oleh orang-orang Farisi. Menurut hukum taurat, perempuan itu harus dilempari. Tetapi Yesus mengatakan, siapa yang tidak berdoasa, dialah yang terlebih dahulu untuk melempar perempuan itu dengan batu. Dan akhirnya semua orang meninggalkan perempuan itu.

Bahkan Yesus memberi perintah dengan tegas supaya kita jangan saling menghakimi, Mat. 7:15; Rm. 14:12-13

Mat 7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. 2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. 3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? 4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. 5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Rom 14:10 Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. 11 Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah." 12 Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah. 13 Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!

Marilah kit belajar seperti Yesus dan Boas yang tidak suka menghakimi sesama, shg hidup kita menyenangkan hati Tuhan.

Penutup:

Hidup yang menyenangkan hati Tuhan yaitu hidup dengan rendah hati, tidak memandang rendah orang lain dan tidak menghakimi sesama.


Khotbah Gembala Sidang Pdt. Dias Pora Padang dalam Kebaktian Umum Malam GSJA KEMULIAAN Tgl 23 Sep 2012

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.