DIMULIAKAN KARENA TAAT

Khotbah Gembala Sidang Pdt. Dias Pora Padang, M.Th dalam Kebaktian raya GSJA "Kemuliaan", Tgl 07 Pebruari 2010

Teks: Filipi 2: 5-11

Alkisah, raja Inggris, George V, mangkat sudah. Sebelum ia dimakamkan, sudah lumrah, rakyat diberi kesempatan menyatakan penghormatan mereka untuk terakhir kalinya. Jenazah sang raja diarak di seputar jalan-jalan ibu kota. Dan berjubellah rakyat berdiri di tepi-tepi jalan,sembari menundukkan kepala dibenam duka. Jenazah baginda disemayamkan dalam sebuah kereta kencana, 


Di atas peti jenazahnya bertengger sebuah mahkota. Mahkota yang dikenakan George V semasa dia masa hidup dan memerintah Inggris. Sebuah mahkota emas bertahtahkan permata.  Namun uniknya, mahkota yang satu ini, agak berbeda dengan mahkota-mahkota yang lain.  Meski indah dan mewah karena penuh permata, mahkota ini memiliki ‘salib’ sebagai ornament perhiasannya. 

Arak-arakan pun mulai bergerak. Lalu, meriam-meriam berdentuman. Melakukan salvo penghormatan bagi sang Raja yang telah tiada. Tiada diduga kuda-kuda penarik kereta terkejut luar biasa, Mereka tiba-tiba meringik dan melonjak-lonjak. Bagaikan tak terkendali, keretapun terguncang-guncang. Akibatnya, Salib penghias mahkota terlepas, terlempar dan terjatuh keluar.

Melihat kenyataan ini, seorang prajurit  segera memungutnya dan pergi menghadap komandannya, “Pak! Salib ini mesti segera dipasang kembali!”. Sang Komandannya bukannya tidak setuju. Namun karena ia ingin arak-arakan tidak terhenti, ia menjawab ”Aku tahu! Tetapi menurut pendapatku itu tak perlu dilakukan sekarang ini karena akan mengganggu prosesi.”  Anda tahu apa jawab si prajurit. Katanya. “Menurut hemat saya Pak, mahkota itu tidaklah lengkap tanpa sebuah salib!”

Kisah Diatas menggarisbawahi topic dari khotbah saya pagi ini.  Salib adalah sebuah prasyarat dari penerimaan Mahkota: Jalan Ketaatan adalah Jalan menuju Kepada Kemuliaan. Tanpa ketaatan, tidak ada mahkota mulia.  Tanpa mahkota mulia, ketaatan adalah sebuah kesia-siaan.

Pada saat ini kita akan belajar beberapa hal mengenai ketaatan

1. Inti dari sebuah Ketaatan: Penyangkalan Diri
  • Inkarnasi Yesus adalah tindakan Penyangkalan Diri yang Luar Biasa.
  • Allah ------ Manusia ------Budak ------Kriminal ------Kriminal terburuk ---- dihukum mati yang paling mengerikan (Salib).
  • Illustrasi: Abraham meninggalkan negerinya, sanak saudaranya dan rumah bapanya dan pergi ke tempat yang akan ditunjukkan Allah untuk menTaati kehendak Allah, Kej. 12:1,4. Tindakan Abraham ini merupakan penyangkalan diri yang luar biasa.
  • Tanpa penyangkalan diri/pengorbanan tak ada ketaatan.  Penyangkalan diri adalah jantung dari ketaatan.
  • Applikasi: jika kita mau taat kepada perintah Allah, mau tidak mau kita harus belajar untuk melakukan tindakan penyangkalan diri. Contoh: jika mau mengampuni orang yang bersalah haruslah menyangkal diri / buang gengsi, ego.
2. Harga dari Sebuah Ketaatan:  Kerap kali Kesulitan dan Penderitaan
  • Inkarnasi Yesus berakhir pada Salib.  Jalan salib adalah Jalan Ketaatan.  Karena sebelum jalan itu dilalui ada perang besar di dalam diri Yesus – kehendakKu atau Kehendak Bapa. AKhirnya Yesus memilih untuk taat. “Bukan Kehendakku, melainkan KehendakMulah yang jadi.” 
  • Harga yang harus dibayar untuk Jalan Ketaatan?  Cukup besar – Jalan penuh duri, penolakan, dan derita, bahkan jalan kematian di atas kayu salib yang hina. Harga dari sebuah ketaatan kerapkali kesulitan dan penderitaan.
  • Illustrasi: Harga yang harus dibayar oleh rasul Paulus untuk ketaatannya memberitakan Injil bagi orang-orang yang bukan Yahudi, ia mengalami kesulitan dan penderitaan, 2 Kor. 11:23-28.
  • Aplikasi: kita harus menyadari bahwa ketaatan terhadap Allah dan Firman-Nya kerap kali berarti kesulitan dan penderitaan.
3. Buah dari Sebuah Ketaatan: Kemuliaan.
  • Buah dari Ketaatan Yesus adalah pemuliaan.  Salib berakhir dengan  Tahta.
  • Illustrasi: buah ketaatan Abraham terhadap Firman Allah, ia disebut “Bapa orang beriman,” keturunanya banyak yang menjadi raja, bahkan Yesus merupakan keturuan Abraham.
  • Buah ketaatan Paulus: banyak gereja yang dibuka, dan Paulus mengatakan bahwa telah tersedia mahkota baginya, 2 Tim. 4:6-8
  • Applikasi: belajarlah untuk terus taat kepada Allah dan Firman-Nya karena kemuliaan sorgawi menanti kita baik pada saat kita di bumi dan pada saat kita di sorga.

1 komentar:

  1. ARTIKEL YANG SANGAT MEBERKATI.
    MEMANG KITA SEMUA HARUS TAAT KEPADA TUHAN

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.