Yang Lebih Berharga, Mulia, Dan Berguna Dalam Hidup Ini (Bag. 2)

Artikel ini sambungan dari: Yang Lebih Berharga, Mulia, Dan Berguna Dalam Hidup Ini (Bag. 1)


3) Pertanyaan yang penting sekarang adalah: Bagaimana Saya memperoleh Hikmat?

Ada 4 cara agar kita memperoleh Hikmat Allah:

Cara pertama untuk memperoleh hikmat ialah, dengan meminta kepada Allah.

Yak 1:5 “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah…”.

“Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian”(Ams 2:6).

Rasul Paulus berdoa kepada Allah dan meminta, agar Allah memberikan hikmat kepada jemaat di Efesus (Ef 1:16-17), Salomo berdoa dan meminta Hikmat dari Allah, dan Allah memberikan hikmat kepada Salomo (I Raj” 3:9). Kita perlu memintanya dari Allah, karena Dialah sumber segala hikmat.

Kita boleh, untuk mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan, tetapi untuk memperoleh hikmat, kita perlu merendahkan hati, dan memintanya dari Allah. Berdoalah dan minta hikmat dari Tuhan. Karena dengan hikmat kita tahu cara, untuk menggunakan ilmu pengetahuan kita.

Cara kedua untuk memperoleh hikmat ialah takut akan Tuhan.

Ayb. 28:28 “Tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya takut akan Tuhan ialah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi.”

Takut akan Tuhan ialah menghormati Tuhan, dan menjauhi kejahatan. Beberapa orang takut kepada Tuhan, tetapi tidak takut akan Tuhan. Mereka berpikir, “Aku orang berdosa, dan Aku tidak boleh mendekat kepada Tuhan. Sudahlah, tidak perlu beribadah, karena aku jahat."

Kita tidak perlu menjauh dari Tuhan, karena takut kepada Tuhan, tetapi yang kita perlu ialah menghormati Tuhan. Rasa hormat kepada Tuhan, menjauhkan diri kita dari kejahatan. Sebelum kita berkata Ya! Untuk menghormati Allah, sampai kapanpun, kita tidak akan mampu berkata “Tidak” terhadap kejahatan.

Orang saleh dalam Alkitab, seperti Henokh, Nuh, Ayub, mereka dapat menjauhi kejahatan, bukan karena mereka hebat, melainkan karena mereka punya hubungan yang dekat dengan Allah. Itulah sebabnya mereka punya rasa hormat yang besar kepada Allah, sehingga walaupun semua orang berbuat jahat, mereka tetap berkata “Tidak” terhadap kejahatan.

Inilah yang disebut takut akan Tuhan. Dengan demikian kita mampu menjauhi kejahatan. Dan ketika kita punya rasa hormat kepada Allah, yang mempengaruhi sampai perbuatan dan perilaku kita, maka Tuhan akan memberitahu kita hal-hal yang tersembunyi.

Maz 25:12 berkata: “Siapa orang yang takut akan Tuhan, kepadanya Tuhan menunjukkan jalan yang harus dipilihnya” dan Maz 25:14 berkata: “Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka”

Daniel lebih menghormati Tuhan ketimbang raja Nebukadnezar. Ia memilih menghormati Tuhan, dan menolak untuk menajiskan dirinya dengan santapan raja (Dan 1:8), dan Allah mengaruniakan kepadanya hikmat, sehingga ia bisa menjelaskan kembali mimpi raja Nebukadnezar, sekaligus mengartikan mimpi tersebut. Disaat kita memilih untuk menghormati Allah, kita akan mampu menolak kejahatan, dan upahnya ialah Allah memberi kita hikmat.

Cara ketiga untuk memperoleh hikmat ialah, dengan terbiasa sujud menyembah Allah dalam doa dan penyembahan.

Dan 6: 11 “Demi didengarnya Daniel, bahwa surat perintah itu telah di buat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya, ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa dan memuji Allahnya, Seperti yang biasa dilakukannya.”

Daniel biasa berlutut, berdoa, dan memuji menyembah Allah tiga kali sehari, dan Allah memberikan hikmat kepada Daniel, sehingga ia sepuluh kali lebih cerdas dari semua orang berilmu (Dan 1:20). Semakin sering kita sujud menyembah di hadapan Tuhan, dalam doa dan pujian penyembahan, wawasan kita tentang Allah akan semakin diperluas. Allah akan membuka rahasia-rahasia-Nya kepada kita, sehingga kita akan menjadi orang yang cerdas dan berhikmat.

Orang-orang yang bersekutu dengan Allah dalam doa dan penyembahan, biasanya tahu apa yang tidak dapat diajarkan oleh ilmu pengetahuan. Mereka bisa tahu kita sedang bermasalah, mereka bisa tahu kita sedang susah, bahkan mereka bisa tahu kalau kita sedang berdosa. Mengapa? Karena Allah yang memberitahukannya kepada mereka.

Selain Yesus, hamba-hamba-Nya Allah, seperti Musa, Yeremia, Yesaya, mereka bisa memberitahu apa yang akan terjadi di masa depan, karena mereka suka bersekutu dengan Allah.

Melalui Doa dan Pujian penyembahan kepada Allah, suara kita semakin terdengar di Sorga, sehingga Allah menjadi karib dengan kita, dan pengetahuan-pengetahuan-Nya, diberikan-Nya kepada kita.

Sisihkanlah menit-menit Anda untuk sujud menyembah Tuhan dalam doa dan pujian, maka engkau akan terkejut mendapati dirimu lebih cerdas dari orang lain.

Cara Keempat untuk memperoleh Hikmat ialah dengan membaca dan merenungkan Firman Allah.

Maz. 119:99-100, Aku lebih berakal budi dari semua pengajarku, sebab peringatan-peringatanmu kurenungkan. Aku lebih mengerti dari orang-orang tua sebab aku memegang titah-titah-Mu” .

Daud mempelajari Firman Allah, dan menjadikannya sebagai isi pikirannya, serta gaya hidupnya. Allah telah mengilhami orang-orang-Nya yang Ia pilih melalui Roh Kudus, untuk menuliskan kepada kita Apa yang Allah mau di dalam Alkitab Alkitab adalah Firman Allah, yang memberitahu kita mengapa kita hidup, bagaimana kehidupan berjalan, apa yang harus dihindari dan apa yang akan terjadi pada masa depan.

Dengan membaca dan merenungkan Firman Allah, kita akan tahu Peta perjalanan hidup kita, sehingga kita tidak tersesat. Daud memuji Firman Allah dengan berkata: “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Maz 119:105)

Ketika Yosua menerima tanggung jawab untuk memimpin bangsa Israel memasuki tanah Kanaan, perintah penting yang tidak boleh ia abaikan ialah: “Janganlah engkau lupa memperkatakan Taurat itu siang dan malam, tetapi renungkanlah itu siang dan malam” Allah mengerti bahwa dengan membaca dan merenungkan Firman-Nya, manusia akan tahu apa yang harus ia perbuat. Selanjutnya dari ayat ini berkata: “ Supaya engkau bertindak hati-hati.” Bertindak hati-hati, dalam bahasa asli yaitu Ibrani, juga mengandung arti supaya engkau bertindak dengan bijaksana. Jadi dengan mempelajari dan merenungkan Firman Tuhan, seseorang dapat bertindak dengan hikmat dan kebijaksanaan. Kalimat selanjutnya dari ayat ini berkata: “Dengan demikian, perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.”

Hikmat akan menjadikan seseorang berhasil. Itulah sebabnya Pengkhotbah 10:10 berkata: “Yang terpenting untuk berhasil ialah Himat”

Buatlah suatu komitmen untuk mempelajari dan merenungkan Firman Tuhan. Belajarlah untuk mengucapkannya atau menjelaskannya kepada orang lain karena itu akan menolong Anda supaya Anda tidak lupa. Semakin banyak Anda mempelajari Firman Tuhan, wawasan Anda akan bertambah tentang cara kerja Allah, prinsip-prinsip Allah, dan agenda-agenda-Nya, sehingga Anda dapat bertindak sesuai apa yang tertulis dengan penuh kebijaksanaan.




Sumber:
- Khotbah Pdt. Dias Pora Padang, M.Th dalam Kebaktian Umum GSJA Kemuliaan Kebon Kosong pada hari Minggu, 28 September 2014.
- Warta Komsel GSJA Kemuliaan Kebon Kosong.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.