BERTEKUN DI DALAM DOA

Khotbah Gembala Sidang GSJA Kemuliaan dalam Kebaktian Raya Pagi & Malam, Minggu 01 Agustus 2010

LUKAS 18:1-8

Kalau kita mau jujur sebenarnya kita sukar untuk bertekun di dalam doa, (maksudnya bertekun di dalam doa dalam waktu yang sudah ditetapkan), misalnya doa setiap pagi, doa setiap hari Rabu (Red: Rabu malam adalah Kebaktian Doa di GSJA Kemuliaan), dll. Melalui perumpamaan seorang janda dan seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun, Yesus memberikan dorongan bagi kita supaya kita bisa bertekun di dalam doa sehingga rencana dan maksud Tuhan digenapi di dalam hidup, keluarga, gereja bahkan bangsa kita.

Melalui perumpamaan ini kita akan merenungkan beberapa hal untuk mendorong kehidupan doa yang bertekun seperti yang diharapkan oleh Tuhan Yesus

1. Dalam perumpamaan ini dijelaskan bahwa janda itu tidak dikenal oleh hakim, sedangkan kita adalah anak-anak Allah, Yoh. 1:12

Kita sebagai anak dan Allah sebagai Bapa kita pastilah mengenal kita bahkan Ia mengenal kita sebelum kita dibentuk di dalam rahim ibu kita, Yer.1:5.

Jika Allah mengenal kita sedemikian rupa maka marilah kita dengan penuh percaya terus-menerus berdoa kepada Allah yang adalah Bapa kita

2. Dalam perumpamaan ini dijelaskan bahwa janda itu datang kepada seorang yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun, tetapi jika kita datang kepada Allah, Dia adalah Allah yang mengasihi kita.

Bukti bahwa Allah mengasihi kita ialah Ia memberikan Anak-Nya bagi kita, Yoh. 3:16; Rm. 8:32

Jika Anak-Nya yang tunggal saja mau Ia berikan bagi kita, maka adakah hal lain seperti uang, kesehatan, lebih berharga dari Anak-Nya Yesus? Untuk marilah kita terus berdoa dengan tekun untuk keuangan, kesehatan, keselamatan kita

3. Janda itu datang seorang diri tanpa seorang pun yang menolong membela perkaranya, sebaliknya kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa yaitu Yesus Kristus.

Yesus adalah pengantara untuk pendamaian dosa kita, 1 Yoh 2:1; Ibr. 9:15,25.

Yesus adalah pengantara untuk membela atau menolong kita.

4. Janda itu merupakan gangguan yang menyusahkan bagi hakim yang lalim itu, tetapi kita tidak pernah mengganggu Allah dengan doa-doa kita.

Bahkan Allah sendiri mendorong kita untuk senantiasa berdoa dan berseru kepada-Nya untuk segala hal di dalam hidup kita, Mz. 91:15; Yer. 33:3; Mat. 7:7-11; Mat. 11:28; Luk. 18:1.

Allah senang mendengar doa-doa kita, itu sebabnya Ia mau kita terus bertekun berdoa tanpa merasa terganggu.

Kesimpulan:


Kita sebagai anak dan Allah sebagai Bapa kita mengenal kita bahkan sebelum kita dibentuk di dalam rahim ibu kita. Allah mengasihi kita dengan bukti memberikan Anak-Nya bagi kita. Allah juga mau memberikan bagi kita hal lain seperti uang, kesehatan, dll. Yesus adalah pengantara untuk pendamaian dosa kita dan membela atau menolong kita. Allah mendorong kita untuk senantiasa berdoa dan berseru kepada-Nya untuk segala hal di dalam hidup kita. Allah senang mendengar doa-doa kita, itu sebabnya Ia mau kita terus bertekun berdoa tanpa merasa terganggu.

Marilah kita terus berdoa dengan tekun untuk keuangan, kesehatan, keselamatan kita.
Marilah kita dengan penuh percaya terus-menerus berdoa kepada Allah yang adalah Bapa kita.

3 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.