PENURUT ATAU PENGIKUT ALLAH | Efesus 5:1-21
Khotbah Pdt. Dias Pora Padang, M.Th di Kebaktian Umum Pagi & Malam GSJA "KEMULIAAN", Minggu 01 Juli 2012
Allah menghendaki supaya kita menjadi penurut-penurutNya atau pengikutNya.
Dan melalui ayat-ayat ini kita akan belajar bagaimana menjadi penurut atau pengikut Allah
I. Menanggalkan perbuatan yang tidak berkenan kepada Allah, ay. 3-6
Perbuatan-perbuatan yang tidak berkenan kepada Allah: Percabulan (hubungan suami istri diluar pernikahan), rupa-rupa kecemaran, keserakahan (ketamakan), perkataan yang kotor (kosong/semberono).
Semua perbuatan ini harus ditelanjangi atau ditanggalkan dari hidup kita.
II. Hidup dengan bijak:
1. Berkenaan dengan hubungan kita secara pribadi dengan Allah
1) Terus berusaha untuk mengerti kehendak Tuhan
2) Hidup dalam pengucapan syukur kepada Allah dalam segala hal
2. Berkenaan dengan waktu:
1) Waktu kita hidup ada batasnya,
2) Pergunakan waktu yang Tuhan berikan kepada kita dengan baik, jangan menyia-nyakan waktu.
3 Berkenaan dengan hubungan terhadap sesama orang percaya:
a. Hidup dalam kasih, seperti Kritus telah mengasihi kita.
Bagaimana caranya Kristus mengsihi kita? (1) Dengan menjadi manuisa, menderita dan mati di kayu salib (dengan berkorban) supaya kita yang percaya kepadaNya diselamatkan dan tidak binasa. (2) Dengan mendengar dan menjawab doa-doa kita. (3) Dengan menolong kita dalam setiap pergumulan kita.
(4) Dengan memenuhi segala keperluan kita, Flp. 4:19
b. Bagaimana kita menyatakan kasih kepada sesama secara praktis?
(1) Dengan berkorban waktu, tenaga, pikiran bahkann uang. (2) Dengan berkorban: waktu Berusaha jangan menyakiti hati sesama melainkan mengeluarkan kata-kata yang membangun dan mendidik, ay. 19a.
(3) Rendahkan diri seorang terhadap yang lain, ay. 21
Allah menghendaki supaya kita menjadi penurut-penurutNya atau pengikutNya.
Dan melalui ayat-ayat ini kita akan belajar bagaimana menjadi penurut atau pengikut Allah
I. Menanggalkan perbuatan yang tidak berkenan kepada Allah, ay. 3-6
Perbuatan-perbuatan yang tidak berkenan kepada Allah: Percabulan (hubungan suami istri diluar pernikahan), rupa-rupa kecemaran, keserakahan (ketamakan), perkataan yang kotor (kosong/semberono).
Semua perbuatan ini harus ditelanjangi atau ditanggalkan dari hidup kita.
II. Hidup dengan bijak:
1. Berkenaan dengan hubungan kita secara pribadi dengan Allah
1) Terus berusaha untuk mengerti kehendak Tuhan
2) Hidup dalam pengucapan syukur kepada Allah dalam segala hal
2. Berkenaan dengan waktu:
1) Waktu kita hidup ada batasnya,
2) Pergunakan waktu yang Tuhan berikan kepada kita dengan baik, jangan menyia-nyakan waktu.
3 Berkenaan dengan hubungan terhadap sesama orang percaya:
a. Hidup dalam kasih, seperti Kritus telah mengasihi kita.
Bagaimana caranya Kristus mengsihi kita? (1) Dengan menjadi manuisa, menderita dan mati di kayu salib (dengan berkorban) supaya kita yang percaya kepadaNya diselamatkan dan tidak binasa. (2) Dengan mendengar dan menjawab doa-doa kita. (3) Dengan menolong kita dalam setiap pergumulan kita.
(4) Dengan memenuhi segala keperluan kita, Flp. 4:19
b. Bagaimana kita menyatakan kasih kepada sesama secara praktis?
(1) Dengan berkorban waktu, tenaga, pikiran bahkann uang. (2) Dengan berkorban: waktu Berusaha jangan menyakiti hati sesama melainkan mengeluarkan kata-kata yang membangun dan mendidik, ay. 19a.
(3) Rendahkan diri seorang terhadap yang lain, ay. 21
Tidak ada komentar: