"Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia" (Yohanes 16:33)

Hati setiap kita pasti senang mendengar ungkapan; hidup ini indah, hidup ini diwarnai kelimpahan, hidup ini ditentukan untuk berada pada posisi naik dan bukan turun, posisi kepala dan bukan ekor. Setiap kita tidak senang mendengar ungkapan "hidup adalah penderitaan". Kalau kita mengalami penderitaan, krisis dan kesukaran karena kesalahan sendiri, maka biasanya kita akan lebih pasrah.

Ada banyak orang Kristen yang hidup sesuai dengan perintah Tuhan, mereka hidup kudus dan mengasihi Tuhan, justru penderitaan dan kesukaran menggoncang hidup mereka seperti petir di siang hari.

Kepada murid¬muridNya, Tuhan Yesus berpesan: " ...... dalam dunia kamu mengalami penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu. Aku telah, mengalahkan dunia" (Yoh.16:33). Dengan kata lain, mereka harus tegar di masa sukar.

Empat petunjuk berikut ini akan menolong setiap kita meraihnya.
I.    KESUKARAN ADALAH TANDA KEHIDUPAN.
Di mana ada kehidupan, disitu ada air mata, kesusahan, kesukaran dan penderitaan. Sepertinya kesukaran adalah bahagian dari hidup manusia. Karena itu, kita harus menerimanya dengan lapang dada. Kepada jemaat di kota Tesalonika, Rasul Paulus mengatakan bahwa kita ditentukan untuk hidup dalam kesukaran (1Tes.3:3). Ada kesukaran yang datang pada kita karena setan yang menjadi biangnya. Karena dunia berada di bawah kuasa si jahat (1 Yoh.5:19). Itu yang terjadi pada Ayub (Ayub 1:6-12). Ada kesukaran yang disebabkan oleh orang-orang jahat yang ada di sekitar kita. Mereka ibarat serigala yang buas untuk menerkam kita sebagai domba (Yoh.15:20). Namun jangan lupa ada juga kesukaran karena perilaku kita sendiri (1 Ptr.2:20).

II.    KESUKARAN ADALAH BAHAGIAN DARI IBADAH.
Penderitaan karena ibadah dialami oleh umat Israel (Ibr.11:25). Karena iman dan ibadah para nabi mengalami berbagai kesukaran dan penderitaan; Musa (Ibr.11:25), Daniel (Dan.6:11-17), Sadrakh, Mesakh dan Abednego (Dan.3:16-23) 'an masih banyak lagi. Kesukaran adalah bahagian dari ibadah, dialami aleh Yesus Kristus Tuhan kita. Ia dihina dan dicela (Luk.18:32), bahkan menyesah dan membunuhNya (Luk.18:33). Penderitaan karena ibadah dialami oleh semua orang percaya (2 Tim.3:12).

III.    KESUKARAN ADALAH KARUNIA ALLAH.
Alkitab tidak saja mengatakan bahwa hal-hal yang baik adalah karunia Allah, tetapi hal-hal yang tidak menyenangkan pun adalah karunia Allah. Bagi orang percaya, kesukaran yang dialami, bukan lagi hukuman, tetapi disiplin bagi jiwa kita. Melalui penderitaan dan kesukaran, kita disempurnakan (Mzm.119:67) dan kesukaran adalah bahagian dari anugerah Allah bagi kita (Flp.1:29)

IV.    KESUKARAN AKIBAT IBADAH ADALAH TELADAN YESUS KRISTUS.
Untuk apapun yang kita kerjakan baik hal sekuler maupun rohani kita memerlukan teladan, baik tokoh-tokoh dalam dunia maupun tokoh-tokoh Alkitab, khususnya Tuhan kita Yesus Kristus. Salah satu teladan yang Ia tinggalkan adalah penderitaan (1 Ptr.2:21). Menyadari empat langkah yang diberikan Alkitab ini, akan membuat kita tegar dalam menghadapi segala macam kesukaran dalam hidup ini.


Sumber:
Khotbah Pdt. JR Simanjuntak, MA dalam Kebaktian Umum Malam GSJA KEMULIAAN pada Tgl 28 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.