Mengenang Hal-Hal Yang Indah Dari Kehidupan Yesus

Teks: 1 Kor 11:24-25.

Anjuran dari Tuhan Yesus setiap kita makan roti lambang tubuhnya dan anggur lambang darah-Nya adalah supaya kita mengenang-Nya, semasa hidupnya mulai dari pelayanan-Nya sampai mati di Kayu Salib.

“Inilah tubuhku yang di serahkan bagi kamu, perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku. Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimateraikan oleh darah ku, perbuatlah ini setiap kali meminumnya menjadi peringatan akan Aku sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini kamu memberitahukan kematian Tuhan sampai Ia datang” (1 Kor 11 : 24-26).

Kitab PB berisikan berbagai gambaran perihal Allah yang telah menyatakan diri-Nya di dalam pribadi Yesus Kristus yang dikenang. Berkali-kali Yesus mengingatkan kita untuk tidak lupa akan pengorbanan-Nya dalam setiap makan roti sebagai lambang tubuh Kristus dan cawan sebagai darah Kristus.

Selama dalam pelayanan-Nya banyak orang datang berbondong-bondong untuk mendengar pengajaran-Nya baik dari desa-desa maupun kota-kota, rumah-rumah ibadat karena Yesus ingin manusia itu tidak binasa.

Disamping pengajaran Yesus juga menyembuhkan berbagai seperti penyakit lumpuh, kerasukan setan, ayan dan orang mati dihidupkan kembali seperti yang muda yang berada di usungan Sdr. Maria yang sudah empat hari mati dan berbagai mujizat-mujizat yang luar biasa, termasuk memberi makan 5.000 orang dengan hanya 5 roti dan 2 ekor ikan masih sisa 12 bakul.

Akhirnya Dia menjadi korban tebusan orang berdosa, rela mati di salib suatu hukuman orang yang paling hina bangsa Yahudi. Itulah yang diingatkan bagi kita untuk kita kenang dalam setiap kita mengadakan perjamuan kudus.

Simak beberapa hal kenangan indah bagi dilakukan oleh Yesus.

I. KETIKA YESUS BERKELILING DI GALILEA

Saat Ia berada di Galilea, Ia mengajar banyak orang dalam rumah ibadat dan menyembuhan penyakit (Mat 4 : 23)

Tersiarlah diseluruh Syria dan dibawakan kepada-Nya semua orang yang menderita sakit, kerasukan setan, sakit ayan dan juga lumpuh untuk disembuhkan (Mat 4 : 24)

Lalu banyak yang berbondong-bondong mengikuti Dia dari Galilea, Dekapolis dan Yerusalem dan dari Yudea dan seberang Yordan (Mat 4 : 25)

Kenangan inilah mengingatkan kita untuk datang kepada Yesus dengan membawa segala persoalan termasuk sakit penyakit.

II. KETIKA YESUS ADA DI PERAHU

Bagaimana Ia tidur dengan lelap di dalam perahu walau angin ribut mengamuk (Mark 4 : 38).

“Pada waktu itu Yesus sedang tidur di barisan di sebuah Tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya Guru Engkau tidak perduli kalau kita binasa”

Ia bangun dengan sepatah kata meneduhkan angin dan gelombang (Mark 4 : 39)

“Ia pun bangun menghardik angin itu dan berkata pada danau itu. Diam. Tenanglah lalui angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali”.

Kenangan ini menolong kita untuk tidak takut tapi tenang menghadapi kehidupan karena angin ribut selalu ada disekitar kita sepanjang perjalanan hidup ini.

III. SAAT YESUS BERADA DI BETHANI

Ia datang terlambat ke rumah Martha dan Maria sedang Sdr mereka Lassarus telah mati beberapa hari (Joh 11 : 17)

“Maka ketika Yesus tiba, didapatnya Lassarus telah ....... berbaring di dalam kubur”

Ia memerintahkan Lassarus untuk bangkit dari antara orang mati dan ia hidup kembali (Joh 11 : 44)

“Orang yang telah mati itu datang keluar, kaki dan tangan masih terikat dengan kain kapan dan matanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka. Bukalah kain-kain itu dan berilah dia pergi”.

Kenangan ini membantu kita melihat kematian bukan sebagai musuh yang harus ditakuti tapi sahabat yang membawa kita kerumah Bapa, karena dengan kematianlah kita ketemu dengan Tuhan Yesus. (Joh 14 : 2)

“Dirumah Bapa ku banyak tempat tinggal, jika tidak demikian tentu aku mengatakannya kepadamu, sebab aku pergi kesitu untuk menyediakan tempat bagimu”.

IV. SAAT YESUS BERADA DI KAYU SALIB

Di kayu salib Ia mengingatkan kita bahwa dosa telah dikalahkan atas pengorbanan-Nya. Di kayu salib Ia mengingatkan kita perihal kasih yang besar dengan mengorbankan dirinya untuk keselamatan umat manusia (Joh 3 : 16)

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadanya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”.

Di kayu salib Ia melakukan korban sekali untuk selamanya tetapi terus diulang melalui perjamuan suci untuk mengingatkan kita akan kasih dan anugrah Allah (1 Kor 11 : 24 – 26).

Kenangan inilah untuk mengingatkan kita atas pengorbanan dan penderitaan Yesus agar manusia itu tidak binasa melainkan memperoleh hidup kekal sebab tidak ada siapapun dikolong langit ini rela mati untuk orang lain selain Yesus sendiri.





Sumber:

- Khotbah Pdt. JR Simanjuntak, M.A dalam Kebaktian Umum GSJA Kemuliaan Kebon Kosong pada hari Minggu, 04 Mei 2014
- Warta Komsel GSJA Kemuliaan Kebon Kosong.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.