Setia Sampai Akhir

Kolose 2:6-15

Pencobaan terbesar bagi perjalanan iman kita adalah kemungkinan berhenti di tengah jalan. Dalam artian kita tidak setia sampai akhir. Sejarah kekristenan mencatat ada banyak orang yang memulai dengan sangat baik tappi tidak dapat berjalan samapai akhir atau menyelesaikan perjalanan imannya dengan baik sampai Tuhan mengambil nafas kita. Ada banyak factor yang menyebabkan kita kecewa dan akhirnya memutuskan undur dari Tuhan. Pertanyaannya, bagaimana kita dapat setia sampai akhir? Rasul Paulus menuliskan dalam kitab Kolose 2:6-7 tentang 4 hal bagaimana kita dapat setia sampai akhir.

1. Tinggal di dalam Dia (ay. 6)
Yesus berkata jika kita tinggal di dalam Dia ada jaminan sumber kuasa / kekuatan yang selalu tersedia untuk menjalani hidup kekristenan kita sesulit apapun. Tinggal di dalam Dia bukan sekedar perasaan yang kita rasakan tetapi berdasarkan kebenaran oleh iman kepada Tuhan. Yesus menggambarkan tinggal di dalam Dia seperti ranting pada pohonnya (Yoh 15:1-8). Jika ranting tidak menyatu lagi dengan pohonnya maka ranting itu pasti akan mati. Tinggal di dalam Tuhan berarti tetap melekat kepada Tuhan dan dipenuhi kasih Tuhan. Dengan kita tetap tinggal di dalam Tuhan membuat kita tetap hidup, kuat dan memiliki buah untuk Tuhan.

2. Berakar dan bertumbuh dalam Dia (ay. 7)
Berakar adalah sikap batiniah yang tidak kelihatan dan menyangkut integritas kita di hadapan Allah, di mana kecil sekali orang lain dapat menilai secara benar. Yang dapat mengetahuinya adalah Allah sendiri. Untuk itu dibutuhkan latihan saat teduh setiap hari bersama Tuhan. Doa dan firman serta praktek firman menjadi prioritas setiap hari. Bertumbuh adalah sesuatu yang dapat diamati orang lain dari kehidupan kita. Kalau kita bertumbuh pasti ada perubahan kea rah yang lebih baik dan hal itu selalu akan kelihatan. Kita harus berakar dan bertumbuh ke arah kesempurnaan Kristus Tuhan kita.

3. Teguh dalam iman (ay. 7b)
Iman kita harus dinamis dan tidak statis. Maksudnya , selalu merindukan pengalaman-pengalaman baru bersama Tuhan dan pengenalan secara pribadi akan Tuhan itu sendiri. Hal ini akan menambahkan kekuatan baru kepada iman kita. Iman kita akan bertambah teguh jika kita berhadapan dengan masalah apapun dengan cara tetap memegang firman Tuhan. Iman selalu teguh karena adanya firman yang hidup dalam kita.

4. Mengucap syukur (ay. 8)
UIcapan syukur adalah obat yang manjur untuk stress dan depresi. Kita sering tidak menyadari efek yang luar biasa dari mengucap syukur. Mengucap syukur memiliki kuasa. Bersyukur mendatangkan pemulihan & mujizat, memberi kemampuan untuk menerima anugerah Tuhan atas hidup, menguatkan diri sendiri, dan membuka pintu berkat atas hidup kita. Jangan tunggu besok ataupun nanti saat menghadapi masalah, tapi mengucap syukurlah sekarang juga!!

Jadi, kita dapat setia sampai akhir jika kita tinggal di dalam Tuhan, berakar dan bertumbuh dalam Tuhan, teguh dalam iman, dan selalu mengucap syukur kepada Tuhan.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.