Yang Lebih Berharga, Mulia, Dan Berguna Dalam Hidup Ini (Bag. 1)

Manusia pada umumnya akan mau mengejar dan berkorban untuk sesuatu yang lebih berharga, mulia, berguna di dalam hidup ini. Tetapi yang menjadi masalah adalah ada manusia yang tidak tahu mana yang lebih berharga, mulia dan berguna dalam hidup ini.

Kita akan mengetahui apa yang lebih berharga, mulia dan berguna dalam hidup ini bukan dari kebiasaan orang-orang disekitar kita (spt dari orang tua, budaya, teman-teman kita) melainkan dari Firman Tuhan.

Pada saat ini kita akan melihat dari Firman Tuhan, apa yg lebih berharga, mulia, dan berguna dlm hidup ini.

Hikmat atau kepandaian lebih berharga dari pada permata, Ams. 3:13-15; 8:11



1.) Mengapa hikmat lebih berharga dari pada permata?
Karena kalau sesorang mempunyai hikmat dia bisa memiliki permata, sedangkan permata tidak bisa membeli hikmat.

2.) Apa itu Hikmat, sehingga Alkitab berkata ia begitu penting?

Ada Tiga pengertian hikmat dalam Alkitab, yaitu:

1. Pengertian hikmat secara Teknis.
Secara Teknis, hikmat adalah keahlian yang dikaruniakan Allah untuk mengerjakan sesuatu dengan sempurna (Kel 31:3).

Talenta, keunggulan, dan keahlian Anda terhadap sesuatu, adalah Hikmat yang dikaruniakan Allah kepada Anda, dan dengan mengembangkannya, Anda akan terkejut bahwa ternyata Anda bisa berhasil.

Coba tanyakan Michael Jackson, mengapa ia benar-benar berhasil menjadi “The King Of Pop?” Ia menjawab pertanyaan ini dalam ruang wawancara, bahwa ia berhasil karena ia menyadari, menghargai, mengembangkan, dan mengunakan talenta dan keahliannya. Coba tukarkan peran Michael Jackson dengan Gilbert Loimondong. Mintalah Jackson untuk berkhotbah, dan biarkan Gilbert bernyanyi serta menari di panggung. Bisakah keduanya benar-benar berhasil??? belum tentu! Mengapa? Jawabanya adalah: Karena itu bukan keahliannya.

Hikmat adalah keahlian yang dikaruniakan Tuhan kepada seseorang. Dan semua orang memiliki jenis hikmat ini. Itulah sebabnya entah orang berdosa atau orang kudus bisa berhasil jika ia menggunakan talenta dan keahliannya. Tuhan telah memberikan talenta dan keahlian kepada tiap-tiap orang, sesuai kemampuan kita masing-masing. Persoalannya adalah apakah kita menyadarinya, mengharagainya, mengembangkannya dan menggunakannya? Tanyakan diri Anda sendiri

2. Pengertian hikmat secara Intelektual.

Secara Intelektual, hikmat adalah kemampuan menyusun rencana yang benar dan cara yang tepat untuk memperoleh hasil yang dikehendaki (Kej 41:39). Jenis kemampuan ini disebut kebijaksanaan.

Satu kali saya ingin measukkan lemari hias dikamar saya. Selain besar juga berat dan pintu nya lebih kecil dari pada lemari yang akan dimasukkan. Sehingga saya tidak bisa memasukkannya walau ada teman lain datang membantu. Tetapi ketika seseorang datang dan membantu, pada akhirnnya lemari hias itu bisa masuk ke kamar saya. Mengapa benda yang besar itu bisa masuk melalui pintu yang sempit? Jawabannya adalah: Karena kami menggunakan cara yang benar. Hikmat adalah kemampuan menyusun cara untuk memperoleh hasil yang dikehendaki. Penyebab mengapa kita menunda untuk melakukan sesuatu untuk memperbaiki keadaan hidup atau pekerjaan kita ialah karena kita kekurangan hikmat. Kita tidak tahu bagaimana caranya. Tetapi jika kita mengerti caranya, kita bisa berhasil.

3. Pengertian secara Rohani.

Secara Rohani: Hikmat adalah pengetahuan yang dikaruniakan Allah (1 Kor 12: 8):

Untuk mengenal Allah dan menyelami karya Allah di dalam diri kita (1 Kor 1:20,21, Ef 1:17);
Untuk memecahkan persoalan yang rumit, yang supranatural dan yang tidak dapat terselami oleh akal manusia (Kej 40-41; 1 Raja 3; Dan 2,) Suatu hal yang seringkali membuat kita kalah, gagal, rugi, kecewa, ialah bahwa kita tidak tahu apa yang Allah mau kita lakukan di antara setumpuk hal yang kita anggap baik.

Hikmat adalah pengetahuan tentang apa yang Allah mau untuk kita lakukan. Hal ini termasuk suatu
Manusia memerlukan hikmat untuk dapat mengenal Penciptanya dengan benar (Ef 1:17), untuk dapat mengerjakan sesuatu seperti yang Tuhan mau (Kel 31: 3) dan untuk mengambil keputusan-keputusan yang tepat dalam situasi yang sulit (I Raj” 3:9, 24).

Firman Tuhan memberitahu kita bahwa hikmat bukan hanya bagian yang baik bagi kehidupan, melainkan Hikmat adalah bagian yang terpenting dalam kehidupan.

“Memperoleh hikmat, sungguh jauh melebihi memperoleh emas dan memperoleh pengertian, jauh lebih berharga dari pada mendapatkan perak.”(Ams 16:16)

“Untuk gantinya tidak dapat diberikan emas murni dan harganya tidak dapat ditimbang dengan perak. Ia tidak dapat dinilai dengan emas Ofir, ataupun dengan permata krisopras yang mahal atau dengan permata lazurit, tidak dapat diimbangi oleh emas atau kaca, ataupun ditukar dengan permata dari emas tua. Baik gewang, baik hablur, tidak terhitung lagi. Memiliki hikmat adalah lebih baik dari pada mutiara.” (Ayub 28:15-18)

Dengan hikmat seorang budak bisa menjadi orang berhasil seperti Yusuf. Dengan hikmat seorang pemuda bisa menjadi pemimpin seperti Daniel. Dengan hikmat seorang kanak-kanak bisa mengajar para ahli seperti Yesus pada saat usia dua belas tahun di Bait Allah. Dan dengan hikmat satu orang bisa mengatur jutaan orang seperti Salomo. Sebab itu “Yang terpenting untuk berhasil ialah Hikmat.”

Bersambung...




Sumber:
- Khotbah Pdt. Dias Pora Padang, M.Th dalam Kebaktian Umum GSJA Kemuliaan Kebon Kosong pada hari Minggu, 28 September 2014.
- Warta Komsel GSJA Kemuliaan Kebon Kosong.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.