Orang Yang Mengasihi Allah Adalah Orang Yang Melayani Allah

Teks Pembacaan Alkitab: Ul. 6:5; Mat. 22:37; Mrk. 12:30; Luk. 10:27.

Kasihilah Tuhan Allahmu disebutkan baik di dalam PL maupun Perjanjian Baru dan disebutkan lebih dari 3 kali. Sesuatu yang diulang lebih dari 3 kali itu berarti hal itu merupakan sesuatu yang penting dan harus menjadi perhatian.

Alkitab mengatakan supaya kita mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa, kekuatan, dan dengan segenap akal budi kita. Itu berarti kita harus mengasihi Allah dengan seluruh keberadaan hidup kita. Wujud mengasihi Allah dengan segenap keberadaan hidup kita itulah dengan melayani Allah.

Pada saat ini kita akan merenungkan bersama arti dan sikap dalam melayani Allah sebagai buktu kasih kita kepada Allah.
1. Arti melayani

Arti melayani TUHAN: Segala sesuatu yang dilakukan dimana saja, kapan saja, oleh siapa saja, juga bagi siapa saja, dan semua itu sepenuhnya dilakukan untuk kemuliaan Tuhan.

Jadi dapat dikatakan bahwa, melayani Tuhan bukanlah pekerjaan yang mutlak menjadi monopoli para Pendeta/Pastor, dan para penginjil, atau hanya dapat dilakukan oleh mereka saja yang telah mengikuti pendidikan khusus di bidang Theologia atau juga Sekolah Alkitab, karena sesungguhnya melayani Tuhan adalah menjadi milik kita semua yang percaya kepada Dia, sang “Juru Selamat”, dan semuanya itu tergantung pada kesadaran kita untuk meresponi panggilan-Nya dan komitmen kita untuk melakukannya. Maukah kita melayani Dia?

2. Sikap dalam melayani Allah sebagi wujud kasih kita kepadaNya.

a. Mau melayani dengan rela bukan karena dipaksa (ditakut-takuti) atau terpaksa, bukan juga karena sekedar mengisi kekosongan waktu, bukan karena dibayar. kita melayani karena kita mengasihi Tuhan Allah. Yesaya adalah contoh dari seorang yang melayani dengan rela, Yes. 6:8

b. Mau melayani kapan saja dan dimana saja, Pkh 11:4. Melayani Tuhan bukan tunggu segala sesuatu berjalan baik.

c. Tetap melayani Tuhan walau yang dikerjakan tidak menyenangkan atau ada tantangan, Yes. 53:1.
Tentu saja sangat menyenangkan utk berkhotbah ketika jemaat merespon khotbah dengan sukacita. Tetapi bagaimana kalau tidak, apakah berkhotbah itu menjadi suatu pelayanan yang menyenangkan? Tentu saja tidak. Apakah kemudian tidak lagi berkhotbah hanya karena tidak ada respon dari pendengar? Disinilah letak pergumulannya. Itulah yang dialami oleh Yesaya. Tetapi seseorang yang mengasihi Allah akan tetap melayani walau yang dikerjakan itu tidak menyenangkan atau ada tantangan.

d. Melayani bukan untuk mencari kepentingan sendiri, seperti mencari hormat bagi diri sendiri supaya dipuji atau disanjung, memperkaya diri sendiri

3. Seseorang yang melayani Tuhan dengan rela, kita tahu bahwa pasti Tuhan memberi upah.
Perhatikan Firman Tuhan dalam 1 Kor. 15:58; Kol.3:2,24. Kita tahu bahwa pasti Tuhan memberi upah bagi orang yang melayani Tuhan dengan rela.

Kesimpulan :
Jadi seseorang  yang mengasihi Allah adalah seseorang yang mau melayani Allah dengan penuh kasih. Melakukannya sesuai dengan arti / defenisi dari melayani itu sendiri, dan melakukannya sebagai wujud bahwa kita mengasihi Dia. Amen. 



Sumber:
- Khotbah Pdt.Diaspora Padang, M.Th dalam Kebaktian Umum GSJA Kemuliaan Kebon Kosong, pada hari Minggu, 02 Maret 2014. 
- Warta Komsel GSJA Kemuliaan Kebon Kosong.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.