STRATEGI PAULUS DALAM MENGABARKAN INJIL

Dari hasil pelayanan Paulus keberbagai tempat terlihat bahwa Tuhan juga berkenan memanggil orang-orang bukan Yahudi (bangsa kafir) untuk masuk dalam persekutuan dengan Kristus. Dan penerimaan itu adalah tanpa syarat, artinya tanpa harus membuat mereka menjadi orang Yahudi dan mengikuti tradisi Yahudi (mis. sunat). Paulus dengan berani memberikan dasar Firman Tuhan agar orang-orang Kristen (baik Yahudi atau non-Yahudi) memahami pengajaran Alkitabiah dengan benar, bahwa keselamatan adalah semata-mata karena anugerah melalui iman bukan perbuatan. Paulus adalah contoh seorang misionaris yang berhasil sepanjang sejarah kekristenan. Hasil pelayanannya meliputi seluruh wilayah Laut Tengah (meliputi 3 benua).

Rahasia keberhasilan pelayanannya adalah:

Pelayanan Never Give Up (pantang menyerah). Paulus tidak hanya rela mengeluarkan keringat bagi pelayanannya, tapi juga air mata. Karena kasihnya, Paulus benar-benar memperhatikan orang-orang yang ia layani di dalam Tuhan. Bahkan tidak sedikitpun ia harus berhadapan dengan bahaya, penderitaan, kelaparan, dan segala macam penderitaan lainnya. Itu sebabnya Paulus dengan sungguh-sungguh selalu menasehati jemaat Tuhan tentang bagaimana hidup di dalam Tuhan.

Pelayanan Penyerahan Total kepada Tuhan Paulus bekerja dengan sungguh dalam pelayanannya. Ia mempercayakan semuanya kepada kuasa dan kasih Tuhan. Ia sadar akan kemampuannya yang terbatas secara manusia. Namun Tuhan yang ia layani dan percayai merupakan Tuhan yang berkuasa untuk membangun dan memperlengkapi hidupnya dan hidup umat Tuhan. Paulus sendiri mengatakan "Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelim pahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku". Filipi 4:12-13. Ia menyerahkan semuanya kepada Tuhan.

Pelayanan Self Support Dalam segala pelayanannya, Paulus tidak meminta emas dan perak. Ia tidak meminta-minta. Namun pelayanannya yang luar biasa itu dilakukannya dengan biaya sendiri. Paulus dan kawan-kawannya melakukan beberapa perjalanan misi. Perjalanan Misi Paulus yang Pertama, Bekerja di Siprus, Salamis, Papos (13:5-11), Namanya diganti (13:9, 13), Ke Perga (13:13), Khotbah di Antiokia (13:14-41), Di Ikonium (13:51), Di Listra - Paulus dirajam batu (14:8- 19), Derbe - Kota terakhir yang dikunjungi (14:20), Perjalanan pulang (14:21-26). Perjalanan Misi Paulus Kedua, Di Listra & Sisilia (15:41), Listra - Timotius bergabung (16:1-3), Di Pergia dan Galatia (16:6), ke Troas (16:9), Di Filipi (16:13-34), Tesalonika (17:4), di Berea (17:11-12), Khotbah di Areopagus di Atena (17:16-33), Korintus (18:1-8), Di Efesus - kunjungan singkat (18:19-20), Kembali ke Antiokia (18:22).
Perjalanan Misi Paulus Ketiga, Mengunjungi Galatia & Pirgia (18:23), Efesus (19), Di Makedonia & Grece (20:1-2), Khotbah di Troas (20:6-12), Perpisahan dengan penatua Efesus (20:17-35), Di Tyre (21:1-4), Kaesaria (21:8).

Semuanya itu dibiayai oleh Paulus. Dari manakah biayanya? Kenyataannya, Paulus seorang yang memiliki usaha membuat tenda. Ia memiliki usaha sendiri untuk menghasilkan uang bagi pelayanannya. Paulus merupakan contoh seorang hamba Tuhan yang terjun ke dunia bisnis tapi semuanya untuk usaha pelayanan penginjilan.

Pelayanan Keteladanan. Pelayanan Paulus selalu menunjukkan teladan yang baik. Bahkan ia tidak segan mengatakan kepada Timotius untuk mengikuti teladannya seperti ia juga mengikuti teladan Yesus. Ia memberikan teladan yang baik.

Pelayanan Memberi. Seluruh kehidupan Paulus diberikan kepada Tuhan dan kemudian dalam pelayanannya ia selalu berbagi banyak hal dengan rekan-rekannya dan jemaat yang ia layani. Ia tahu rahasia yang besar itu. Memberi merupakan perintah Tuhan. Ia berani bersaksi bahwa terlebih lagi berkat memberi dari pada menerima saja.


1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.