RAHASIA MENGALAMI PENYERTAAN DAN BERKAT TUHAN - Kejadian 26:1-6

Dalam pembacaan ini dijelaskan bahwa Ishak mengalami masa sukar yaitu mereka mengalami kelaparan dan hal itu mengakibatkan harus mencari jalan keluar supaya mereka tidak mati kelaparan.

Tetapi justru di tengah-tengah situasi yang demikian itulah Ishak sungguh-sungguh mengalami penyertaan dan berkat Tuhan.

Ini menjelaskan kepada kita bahwa sebagai pengikut Kristus bukan berarti kita tidak pernah mengalami masa-masa sulit, tetapi justru di tengah-tengah situasi itulah kita aka mengalami penyertaan dan berkat Tuhan di dalam kehidupan kita.

Pada saat ini kita akan belajar dari kehidupan Ishak tentang rahasia mengalami penyertaan dan berkat Tuhan:


1. Seperti Ishak, kita harus hidup bergaul dengan Tuhan

Tuhan menampakkan diri kepada Ishak disebutkan 2X di dalam pasal ini, ay. 2,24.
Tuhan tidak akan menampakkan diri kepada Ishak kalau Ishak tidak memiliki hubungan yang erat dengan Allah.

Demikian juga dengan kita, kalau kita bergaul karib dengan Tuhan, pasti Tuhan akan menyatakan penyertaan dan berkatNya di dalam kehidupan kita.

Kita bisa bergaul karib dengan Allah dengan cara membaca, merenungkan dan melakuan Firman Allah serta memiliki kehidupan doa bukan sekedar kegiatan doa, Mz. 1:2; 145:18

2. Seperti Ishak, kita harus terus belajar taat kepada Firman Allah, ay. 2-3a,6

Ketika terjadi kelaparan di negeri tempat Ishak tinggal, maka Ishak rupa-rupanya ingin ke Mesir, tetapi Allah melarang dan menyuruh Ishak untuk tinggal di Gerar, negeri orang Filistin dan Ishak pun mentaati atau melakukan perintah Allah. Itu sebabnya Allah secara nyata menyatakan penyertaan dan berkat-berkatNya di dalam kehidupan Ishak.

Hal sama seperti yang dialami Ishak akan menjadi pengalaman kita, jika kita terus belajar taat kepada Firman Allah.

Jika hari-hari kemarin kita gagal menataati Firman Allah, maka di ujung tahun ini dan menjelang memasuki tahun yang baru ini, mari kita bangkit dan buat komitmen baru di hadapan Tuhan bahwa kita akan mau mentaati FirmanNya maka pastilah kita akan mengalami penyertaan dan berkat Tuhan di sepanjang tahun 2012.

3. Seperti Ishak, kita tidak boleh memakai cara-cara dunia

Ketika kelaparan sedang melanda negeri dimana Ishak tinggal, Tuhan berkata, “Jangan pergi ke Mesir!”, dan Ishak mentaati Firman Tuhan tersebut.

Mengapa Allah melarang Ishak pergi ke Mesir? Walaupun pada jaman Yakub, melalui Yusuf keturunan Ishak pergi dan menjadi bangsa yang besar di Mesir.

Mesir berbicara tentang sistem dunia; kemegahan dunia pada waktu itu. Pergi ke Mesir tanpa tuntunan Tuhan berarti mengikuti system Mesir dan kemegahan Mesir, berarti bukan lagi memakai cara-cara Tuhan dan tidak lagi mengandalkan Tuhan. Dengan kata lain Tuhan sedang berkata kepada Ishak, “Andalkan Aku dan ikuti caraKu maka Aku akan menyertai dan memberkatimu.”

Marilah kita senantiasa mengandalkan dan berharap pada Tuhan serta mengikuti aturan Firman di dalam menjalankan usaha atau pekerjaan kita maka pemeliharaan dan berkat Tuhan pun menjadi milik kita di sepanjang tahun 2012.

Jika kita diberkati Tuhan sekarang ini, biarlah berkat itu karena berasal dari Tuhan yang memberikannya kepada kita. Bukan karena kita main “sulap-menyulap” dengan cara-cara dunia. Seperti Firman Tuhan katakan: “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya,” Ams. 10:22


4. Seperti Ishak, janganlah kita terikat pada harta benda dunia,

Tuhan berkata kepada Ishak, “Kamu pergi ke suatu tempat yang Aku tentukan…” dan Tuhan menetapkan supaya Ishak pergi ke Gerar yaitu daerah Filistin bukan di Mesir. Selanjutnya Tuhan juga berkata, “Kamu (Ishak) menjadi orang asing di situ….”

Pelajaran apa yang kita dapat dari kisah ini? Pelajarannya yaitu setiap kita harus menyadari bahwa Kita hidup di dunia ini sebagai orang asing. Di bumi ini kiita adalah pengembara dan pendatang sebab rumah kita bukanlah di sini tetapi di surga. Artinya, jangan sampai kita terikat dengan barang-barang yang ada di dunia ini tetapi biarlah kita terikat dengan barang-barang atau harta kita yang ada di surga.

Jadikan harta yang kita terima oleh anugerah Tuhan di bumi ini sebagai sarana untuk menambah harta sorgawi kita. Ingat….harta sorgawi kita itu kekal sedangkan harta kita di bumi ini tidak kekal.

Jika kita memiliki sikap hati yang tidak terikat dengan harta duniawi melainkan hati atau pikiran kita terus tertuju kepada harta sorgawi kita maka Tuhan akan memelihara, menyertai bahkan akan terus memberkati kita dengan limpah.


5. Seperti Ishak, marilah kita terus menabur walau keadaan sukar

Pada masa kekeringan, pada tahun itu juga Ishak justru menabur, Kej. 26:12. Untuk mencari benih pada saat itu tidaklah gampang karena keadaan begitu kering. Namun demikian benih itu tetap ditabur Ishak, dan apa yang terjadi?

Dikatakan bahwa pada tahun itu juga Tuhan memberkati Isahak 100x lipat. Sehingga Ishak menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya dan menjadi sangat kaya, Kej. 26:13

Walau keadaan sukar, mungkin secara ekonomi kita sedang mengalami “kelaparan” jangan sampai kita tidak menabur. Karena apabila kita tidak menabur maka kita tidak akan menuai. Dan jika kita menabur maka pastilah kita akan menuai.


6. Seperti Ishak, miliki sikap mengalah, berusaha untuk berdamai dengan semua orang.

Ketika Ishak semakin kaya dan menjadi sangat kaya maka raja Filistin menjadi kurang senang dan kemudian mengusir Ishak. Tetapi Ishak mengalah, kemudian Ishak pun pergi dan menetap di Gerar, ay. 16-17.

Beriktunya Ishak juga mengalah ketika para gembala Ishak menggali sumur dan airnya sangat melimpah tetapi direbut oleh para gembala Gerar. Selanjutnya Ishak juga tetap berdamai dengan raja Filisten yang telah mengusir dia ketika raja Filistin datang setelah melihat pemeliharaan Tuhan atas Ishak.

Jika kita memiliki sikap mengalah dan berusaha berdamai dengan semua orang maka pembelaan Tuhan menjadi bahagian kita dan sikap seperti itu juga membuat kita semakin diberkati oleh Tuhan

Itulah RAHASIA MENGALAMI PENYERTAAN DAN BERKAT TUHAN.


Khotbah Kebaktian Perpisahan Tahun di GSJA KEMULIAAN, Sabtu, 31 Desember 2011 oleh Gembala Sidang Pdt. Dias Pora Padang, M.Th

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.