MARI, PUJILAH TUHAN

MAZMUR 134

Firman Tuhan ini berbicara supaya semua hamba Tuhan memuji Tuhan. Hamba Tuhan yg dimaksud di sini yaitu setiap orang yang melayani di rumah Tuhan. Tetapi pd masa Perjanjian Baru, “hamba Tuhan” bukan saja para pendeta dan yg melayani di gereja – tetapi setiap orang percaya adalah hamba Tuhan. Di dalam ay. 2 mengatakan spy kita mengangkat tangan dan memuji Tuhan. Ini berarti ketika kita mengangkat tangan, kita sdg memuji Tuhan. Jadi memuji Tuhan bukan saja melalui kata-kata tetapi dgn mengangkat tangan.
Apa artinya mengangkat tangan dan memuji Tuhan?

1.    Berserah di bawah kekuasaan Tuhan
Berserah di bawah kekuasaan Tuhan dijelaskan Rasul Paulus sebagai “tawanan Roh,”  (Kis. 20:22). Sebagai tawanan Roh, Paulus berserah di bawah kekuasaan Tuhan walau dia tidak tahu apa yang akan terjadi kepadanya nanti. Demikian juga kita sebagai hamba-hamba Tuhan, kita harus mengangkat tangan dan memuji Tuhan yang berarti berserah di bahwah kekuasaan Tuhan.  Dan ketika kita berserah dibawah kekuasaan Tuhan itu berarti kita sedang memuji Tuhan. Tetapi walau mulut kita memuji Tuhan tetapi kita tidak berserah dibawah kekuasaan Tuhan, melainkan hidup menurut mau sendiri, sikap seperti ini bukanlah sikap memuji Tuhan. Dan berserah di bawah kekuasaan Tuhan berarti kita merupakan “tawanan Roh.”  Terserah kepada Roh Tuhan mengerjakan apa didalam hidup kita – walau kita tidak tahu seperti Rasul Palus –  kita harus tetap berserah kepada Tuhan. Milikilah hidup yang berserah kepada Tuhan.

2.    Taat dan menuruti atau melakukan Firman Tuhan
Sebagai hamba-hamba Tuhan, kita harus memuji Tuhan dengan tangan yang terangkat yang berarti taat dan menuruti atau melakukan Firman Tuhan. Ketika kita sedang mentaati atau melakukan Firman Tuhan, kita sedang memuji Tuhan. Dan sebaliknya, ketika kita tidak taat dan mentaati Firman Tuhan dalam kehidupan keseharian kita, berarti kita tidak memuji Tuhan. Petrus dan Yohanes merupakan contoh hamba-hamba Tuhan yang taat kepada Firman Tuhan untuk memberitakan Injil walau diancam. Ketaatan mereka ini merupakan bentuk pujian kepada Allah, Kis. 4:13-22; 5:26-29. Sebaliknya, Yunus adalah seorang yang tidak taat ketika Allah memberi perintah kepadanya untuk memberitakan Injil ke Niniwe. Setelah ditekan oleh tangan Allah yang kuat dengan dilemparkan ke dalam laut dan ditelah oleh ikan yang besar, barulah Yunus taat, Yun. 1:1-17. Marilah kita senantiasa belajar taat kpd Firman Tuhan; taat memberi persepuluhan (Mat. 3:10), taat mengampuni orang yg bersalah kepada kita (Mat. 6:14-15), dll.

3.    Percaya kepada Tuhan.

Memuji Tuhan dengan tangan yang terangkat berarti – percaya kepada Tuhan dan Firman-Nya walau itu mustahil.  Contohnya yaitu Abraham. Pada masa tuanya, Allah berfirman kepada Abraham bahwa ia akan mendapatkan keturunan dan Abraham percaya kepada Firman Tuhan sehingga ia mengalami mukjizat, Rm. 4:17-21. Sikap Abraham yang percaya kepada Firman Tuhan berarti ia sedang memuji Tuhan atau Abraham memuji Tuhan dengan percaya kepada Tuhan dan Firman-Nya. Hal yang sama berlaku kepada kita hamba-hamba Tuhan pada masa kini, sikap kita yang percaya kepada Tuhan dan Firman-Nya berarti  kita sedang memuji Tuhan dan sebaliknya. Kita bisa saja menyanyikan pujian bagi Tuhan tetapi sebenarnya kita tidak percaya kepada Tuhan dan Firman-Nya.  Tidak heran,  jika hal ini terjadi maka Tuhan tidak akan memberkati kita.

4.    Menyadari tanpa Tuhan kita tidak ada apa-apanya.
Memuji  Tuhan dengan mengangkat tangan merupakan symbol dari kesadaran bahwa tanpa Tuhan kita tidak ada apa-apanya. Jadi ketika kita menyanyi sambil mengangkat tangan menunjukkan kepada Tuhan bahwa tanpa Tuhan kita tidak ada apa-apanya. Sikap seperti ini (menyadari tanpa Tuhan kita tidak ada apa-apanya) haruslah kita pelihara senantiasa di hadapan Tuhan Karena dengan memelihara sikap seperti itu kita akan tetap rendah hati di hadapan Tuhan dan juga dengan sikap seperti itu kita sedang memuji Tuhan. Jadi jika kita bisa melakukan ini dan itu, punya ini dan itu, sadarilah semua itu berkat anugerah dari Tuhan yang seharusnya dipergunakan untuk membesarkan nama Tuhan.

5.    Membiarkan Tuhan turun tangan untuk bekerja di dalam seluruh aspek hidup kita.
Memuji Tuhan sambil mengangkat tangan berarti membiarkan Tuhan turun tangan untuk bekerja di dalam seluruh aspek hidup kita. Membiarkan Tuhan turun tangan untuk bekerja di dalam seluruh aspek hidup kita berarti Membiarkan Tuhan mengambil alih seluruh beban kita supaya kita dapat memikul beban Tuhan di dalam hidup kita, Mat. 11:28-30, dan juga berarti membiarkan Tuhan membentuk karakter hidup kita menjadi serupa dan segambar dengan Tuhan Yesus melalui pergumulan kehidupan sehingga Tuhan semakin dimuliakan melalui hidup kita. Misalnya: kalau kita malas (malas bukan karater Yesus), maka akan datang kemiskinan dan keadaan miskin akan mendorong kita untuk rajin (rajin adalah karakter yang dikehendaki Allah). Kalau kita sombong – sombong bukan karakter Yesus – maka Tuhan akan ijinkan sesuatu untuk membuat kita tidak sombong atau menjadi rendah hati (rendah hati adalah karakter yang dikehendaki Allah). dll. Sikap membiarkan Tuhan turun tangan bekerja di dalam seluruh aspek kehidupan kita supaya hidup kita semakin serupa dan segambar dengan Tuhan Yesus merupakan sikap memuji Tuhan.

Penutup:
Jika kita mengangkat tangan sambil memuji Tuhan maka Tuhan  yang menjadikan langit dan bumi akan memberkati kita.


Khotbah Kebaktian Raya, 20 Sept 2009 Oleh: Pdt.Dias Pora Padang, M.Th

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.