HITUNG BERKAT SENDIRI JANGAN HITUNG BERKAT ORANG LAIN

MAZMUR 139:17-18
Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya! Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.

I. Pemazmur menghitung berkatnya sendiri.
Mazmur ini menjelaskan bahwa ketika Daud menghitung pikiran Tuhan, pikiran Tuhan lebih banyak dari pada pasir.

Bagaimana Daud dapat menghitung pikiran Tuhan?
Daud menghitung pikiran Tuhan dari perbuatan-Nya atau karya-Nya. Dan pikiran atau karya Tuhan itu indah, (kata “sulit” di dalam ay. 17 diterjemahkan dengan “Indah”). Apa yang dilakukan oleh Daud ini sebenarnya ia sedang menghitung berkat Tuhan atas dirinya dan bukannya menghitung berkat Tuhan atas orang lain.


Daud menghitung dan merenungkan berkat Tuhan atas dirinya:
bahwa Tuhan mengenal dia, Mz. 139:1-4,
bahwa Tuhan selalau ada bersama dia, Mz. 139:7-12,
bahwa Tuhan yang menjadikan Daud dengan cara yang dahsyat dan ajaib, Mz. 139:13-16,
selanjutnya jika kita melihat pasal lain dari kitab Mazmur, Daud menyebutkan begitu banyak berkat Tuhan yang dia alami: seperti Tuhan itu gunung batu, Tuhan penolong, Tuhan mengampuni dosa, Tuhan penyembuh segala penyakit dll.

Semakin Daud merenungkan atau menghitung perbutan Tuhan atas dirinya semakin banyak yang dia ingat yang dia telah alami sehingga kemudian Daud berkata bahwa perbuatan Tuhan lebih banyak dari pada pasir.

Dan kita sebagai orang percaya perlu mencontoh apa yang dilakukan oleh Daud di dalam kehidupan kita: Hitung dan renungkan bagaimana Tuhan membentuk hidup kita, bagaimana Tuhan mencukupi kebutuhan hidup kita, bagaimana Tuhan menyembuhkan kita, bagaimana Tuhan menyelematkan kita, bagaimana Tuhan memberkati anak-anak kita, bagaimana Tuhan memberkati usaha kita, bagaimana Tuhan memberkati status social kita dll Dan pada akhirnya kita akan sama seperti Daud, mengakui bahwa perbuatan Allah di dalam hidup kita sangat banyak sehingga tidak bisa dihitung

II. Mengapa kita menghitung berkat sendiri?
1. Karena itu akan menimbulkan sikap kagum dan hormat kepada Allah. Sikap kagum dan hormat kepada Allah disebabkan berkat-berkat Tuhan yang dinyatakan secara ajaib di dalam kehidupan kita yang mengakibatkan kita membenci orang yg membenci Tuhan, Mz. 139:19-22
2. Karena itu akan membuat kita untuk tetap rendah hati di hadapan Allah, Mz. 139:6
3. Karena itu akan membuat kita untuk terbuka di hadapan Tuhan, Mz. 139:23
4. Karena itu akan membuat kita untuk selalu berserah kepada Tuhan, Mz. 139:24
5. Karena itu akan membuat kita untuk tetap bersyukur kepada Allah, Mz. 139:14a
6. Karena itu akan membuat kita untuk tetap setia kepada Allah, Mz. 139:21
7. Karena itu akan membuat kita hanya Dia satu-satunya Tuhan yang kita ingini di bumi, Mz. 73:25
8. Karena itu akan membuat kita untuk tidak bersungut-sungut kepada Tuhan. Seperti bangsa Israel yang kerap kali bersungut-sungut kepada Tuhan walau mereka mengalamai banyak sekali perbuatan Tuhan yang ajaib. Hal ini disebabkan karena mereka tidak belajar untuk menghitung berkat-berkat Tuhan atas kehidpan mereka.

III. Mengapa kita jangan menghitung berkat orang lain?
1. Supaya jangan timbul iri hati; cemburu; dengki; sirik di dalam hidup kita, Mz. 73:3-5.
Pemazmur cemburu ketika ia menghitung berkat orng lain. Itu sebabnya kita jangan menghitung berkat orang lain supaya jangan timbul iri di dalam hati kita. Iri berarti merasa kurang senang melihat kelebihan orang lain atau kurang senang melihat orang beruntung
2. Supaya jangan timbul rasa tidak puas di dlm hidup kita.
Jika kita menghitung berkat orang lain, maka akan timbul rasa tidak puas di dalam hidup kita, padahal Firman Tuhan mengatakan supaya mencukupkan diri dengan apa yang ada pada kita, Ibr. 13:5
3. Supaya hubungan kita dengan Tuhan tidak terganggu atau rusak.
Jika kita menghitung berkat orang lain dan bukan berkat kita sendiri, maka ketika kita melihat bahwa orang lain lebih beruntung dari pada kita maka kita akan berpikir bahwa Allah itu tidak adil di dalam kehidupan kita. Dan pola pikir seperti ini merupakan penghujatan kepada Tuhan, karena berkali-kali kita baca di dalam Firman-Nya bahwa Allah itu adil, Mal. 3:13-15

Kesimpulan:

Mari hitung berkat sendiri, jangan hitung berkat orang lain.


Khotbah Gembala Sidang Pdt.Dias Pora Padang, M.Th di Kebaktian Raya, 27 sept 2009

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.