INGIN BERHASIL? LUPAKAN YANG DI BELAKANG, ARAHKAN DIRI PADA APA YANG DI HADAPAN KITA

FILIPI 3:13

Di dalam nats ini dikisahkan bahwa Paulus ingin lebih lagi untuk mengenal pribadi Kirstus, bahkan boleh dikatakan itulah impiannya. Supaya ia berhasil melakukan hal itu, ia mengatakan bahwa ia melupakan apa yang telah di belakangnya dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapannya.

Melupakan yang dibelakang dan mengarahkan diri pada apa yang di hadapan kita merupakan prinsip hidup yang harus kita pegang jika kita ingin berhasil, dan ini berlaku untuk segala hal di dalam hidup.


Pada saat ini kita akan belajar bersama mengenai “apa yang perlu kita lupakan dan kita mengarahkan diri kita pada apa” sehingga kita berhasil di dalam hidup.


I. Apa yang perlu kita lupakan?
Dalam hidup ini, ada hal yang perlu kita ingat atau tidak boleh lupa tapi ada juga hal yang kita harus lupakan.
Yang perlu kita ingat yaitu: kebaikan Tuhan (Mz. 103:2), kebaikan orang lain yang pernah memberkati kita (ilustrasi: menulis di atas pasir). Hal-hal ini baik untuk kita ingat karena hal ini membuat kita bersikap positif terhadap Tuhan dan terhadap sesame kita.

Tapi ada hal-hal yang harus kita lupakan jika kita ingin berhasil, apa yang perlu kita lupakan?

1. Kita harus melupakan keberhasilan kita di masa lalu.
Salah satu kebiasaan yang kurang baik dari manusia yaitu membanggakan keberhasilan di masa lalunya. Baik itu membanggakan hal-hal rohani seperti yang kerap kali dilakukan oleh orang Farisi (Luk. 18:11-12), maupun hal-hal duniawi (Luk. 12:18-19). Kebanggaan seperti ini merupakan kejijikan di hadapan Allah, 1 Kor. 1:28-29.

Kerap kali keberhasilan di masa lalu membuat kita merasa lebih hebat dari orang lain, membuat kita tidak mau lagi menerima masukan dari orang lain, keberhasilan di masa lalu kerap kali membuat kita tidak mau belajar.
Paulus memiliki banyak hal yang membanggakan karena keberhasilan yang ia raih di masa lalunya, tetapi ia menganggap semua itu tidak berguna bahkan ia anggap sebagai sampah, supaya ia dapat memperoleh Kristus, (Flp. 3:4-8)

Jika kita mengalami sukses di masa lalu, pujilah Tuhan atas hal itu.

2. Kita harus melupakan kegagalan-kegagalan di masa lalu
Tidak semua kita mengalami keberhasilan atau sukses. Banyak di antara kita yang melakukan kegagalan yang menyedihkan dalam kehidupan pribadi, keluarga, hubungan antar teman, usaha dan pelayanan pekerjaan Tuhan.

Tetapi janganlah kita mengingat-ingat pengalaman kegagalan di masa lalu karena hal ini dapat membuat kita semakin sakit hati, kecewa, trauma, kehilangan percaya diri, hilangnya semangat juang, bahkan kehilangan kepercayaan kepada Tuhan.

Akibatnya hal ini akan memperlambat langkah kita, bahkan tidak sedikit yang berhenti untuk melangkahkan kakinya untuk menggapai hari esok yang lebih baik.

Kegagalan bukanlah akhir dari karya apalagi kehidupan, kegagalan merupakan kesempatan untuk melangkah dengan pengalaman yang Tuhan ijinkan.

Seseorang mengatakan: masa depan kita tidak ditentukan oleh masa lalu kita, tetap oleh hari ini

3. Kita harus melupakan segala dosa yang kita sudah akui, Yes. 1:18; Mz

II. Kita mengarahkan diri kita pada apa?


Jika kita ingin berhasil di dalam kehidupan yang Tuhan anugerahkan, maka kita harus belajar seperti Rasul Paulus yaitu mengarahkan diri pada apa yang di hadapan kita.

Arahkan diri kita pada apa yang di hadapan kita berarti kita harus fokus ke depan, jangan menyimpang ke kanan atau kekiri

Terhadap apa kita mengarahkan diri kepada yang di hadapan kita? Atau terhadap apa kita harus fokus ke depan?

1. Seperti Paulus, arahkan diri kita pada panggilan Allah yaitu persekutuan dengan Yesus Kristus, Flp. 3:14
2. Seperti Musa, arahkan diri kita pada upah dari Allah, Ibr. 11:24-26
3. Seperti Yosua, arahka diri kita pada janji-janji Tuhan, Yos. 1:1-9
4. Arahkan diri kita pada tuaian sorgawi, Yoh. 4:35
5. Arahkan diri atau pikiran kita pada perkara yang di atas, Kol. 3:1-2
6. Arahkan diri kita pada panggilan khusus yang Tuhan berkan kepada kita,
7. Arahkan diri pada pengembangan diri

Jika kita mengarahkan diri kita pada apa yang di depan kita maka kehidupan kita akan semakin maju atau semakin naik seperti janji Tuhan di dalam Kitab Ulangan 28:13-14

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.